Pemkab Sikka mulai bangun Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II

id sikka,menara lonceng,wisata rohani,gelora samador,yohanes paulus II,pemkab sikka,maumere,NTT

Pemkab Sikka mulai bangun Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II

Peletakan batu pertama pembangunan Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II di gerbang Gelanggang Olahraga Paulus Samador Maumere, Sikka, NTT dilakukan oleh Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, Rabu (2/2/2022) (ANTARA/HO-Prokopim Sikka)

...Bentuk bangunan akan mengikuti bentuk arsitektur Basilika Santo Petrus di Roma dengan banyak ornamen patung orang kudus dan malaikat
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka memulai pembangunan Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II yang berlokasi di gerbang Gelanggang Olahraga (Gelora) Paulus Samador Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur.

“Menara Lonceng dibangun karena merupakan permintaan dari masyarakat Kabupaten Sikka untuk mengenang kunjungan Paus Santo Yohanes Paulus II di Maumere. Permintaan tersebut lalu dirumuskan sebagai rencana kerja Kabupaten Sikka yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Sikka tahun 2018-2023,” kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Sikka Even Edomeko ketika dihubungi di Kupang, Senin, (14/2).

Nantinya bangunan itu menjadi monumen untuk mengenang Santo Yohanes Paulus II, sekaligus menjadi Landmark Kota Maumere. Landmark adalah suatu simbol visual menarik yang ditempatkan pada tempat yang strategis dan menarik perhatian, dan biasanya berbentuk unik, bersifat monumental, dan berukuran lebih besar dari lingkungan sekitarnya, serta mempunyai arti besar untuk keseluruhan kota dan bisa dilihat dari mana-mana.

Tak hanya itu, Menara Lonceng juga akan menjadi bagian dari Kepribadian Kabupaten Sikka. Dalam konteks ini, kehadiran Menara Lonceng juga melambangkan Kepribadian Kota Maumere dan daerah Kabupaten Sikka sebagai Kota Katolik.

Even berharap Menara Lonceng Santo Yohanes Paulus II dapat menjadi satu obyek wisata baru, sebagaimana kehadiran Kamar Tidur Santo Yohanes Paulus di Ritapiret yang telah menjadi salah satu obyek wisata rohani Kabupaten Sikka yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.

Even menerangkan Gelora Samador dipilih sebagai tempat pembangunan Menara Lonceng karena Santo Paus Yohanes Paulus II pernah merayakan ekaristi bersama 200 ribu lebih umat dari Indonesia Timur selama kunjungan pada tanggal 10-11 Oktober 1989.

Adapun dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Menara Lonceng itu sebesar Rp12 miliar. Sumber dana tersebut bukan dari APBD Sikka, melainkan dari masyarakat Kabupaten Sikka, umat Keuskupan Maumere, dan sumbangan pihak ketiga.

Baca juga: Korban banjir di Sikka dapat bantuan alat penyuling air

Menara Lonceng tersebut direncanakan setinggi 50 meter dengan dua bangunan puncak menara dimana lonceng besar dipasang.

Baca juga: Ratusan warga binaan Rutan Maumere terima vaksin COVID-19

Bentuk bangunan akan mengikuti bentuk arsitektur Basilika Santo Petrus di Roma dengan banyak ornamen patung orang kudus dan malaikat. Sedangkan lonceng akan dibunyikan setiap pukul 06.00 Wita, 12.00 Wita, dan 18.00 Wita untuk mengajak masyarakat berdoa angelus.