PLN NTT catat 3.511 KK dapat alokasi penyambungan listrik gratis 2022

id Bantuan listrik ntt, listrik gratis, bantuan untuk warga NTT, NTT, PLN NTT,PLN Peduli

PLN NTT catat 3.511 KK dapat alokasi penyambungan listrik gratis 2022

General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko (kiri) saat menyaksikan penyalaan listrik di rumah warga penerima bantuan penyambungan listrik gratis di Desa Hansisi, Kabupaten Kupang. (ANTARA/HO-Humas PLN UIW NTT)

...Bantuan penyambungan listrik gratis ini menyasar masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi yang akan diberikan secara bertahap di sepanjang 2022

Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan sebanyak 3.511 kepala keluarga di NTT akan mendapatkan alokasi bantuan penyambungan listrik secara gratis 2022.

"Bantuan penyambungan listrik gratis ini menyasar masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi yang akan diberikan secara bertahap di sepanjang 2022," kata General Manager PT PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Senin, (4/4).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan program bantuan penyambungan listrik gratis kepada masyarakat NTT yang akan dijalankan di 2022.

Jatmiko mengatakan pemberian bantuan sudah berjalan di lapangan dengan target sebanyak 3.511 Kepala Keluarga (KK) akan direalisasikan secara bertahap hingga akhir 2022.

Ia mencontohkan seperti penyambungan listrik bagi 15 KK di Desa Hansisi, Pulau Semau, Kabupaten Kupang, pada 23 Maret 2022. "Pelaksanaan bantuan terus bergerak di lapangan dengan menyasar warga penerima manfaat yang berhak yang sudah terdata," katanya.

Jatmiko mengatakan program bantuan ini merupakan salah satu upaya PLN dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Tanah Air, termasuk di NTT.

Sementara itu seorang warga penerima bantuan di Desa Hansisi Marsel Yohanis Nggili, mengaku bersyukur bisa mendapatkan bantuan penyambungan listrik gratis yang selama ini diharapkan.

Baca juga: PLN NTT siagakan 1.182 petugas kawal listrik selama Paskah dan Ramadhan

"Selama ini memang kami masih menggunakan pelita untuk penerangan karena belum cukup membiayai penyambungan baru listrik ke rumah," katanya.

Ia mengatakan penggunaan pelita memang membuat pengeluaran lebih besar untuk membeli minyak tanah dengan biaya sekitar Rp200 ribu per bulan, belum termasuk biaya transportasi penyeberangan ke Kota Kupang.

Baca juga: PLN Flores dukung Sikka tingkatkan vaksinasi penguat COVID-19

"Sekarang kami sangat bersyukur hanya perlu mengeluarkan Rp100 ribu untuk pulsa listrik selama dua bulan dengan penerangan yang memadai dari listrik PLN," katanya.

Marsel meyakini dengan hadirnya listrik PLN akan membantu produktivitas kegiatan ekonomi rumah tangganya, salah satunya kegiatan menenun oleh isterinya yang bisa dilakukan pada malam hari.