Dirut BPOLBF sebut ada lima hal dibahas dalam TWG 1 di Labuan Bajo

id BPOLBF, NTT, Kota Kupang,G20

Dirut BPOLBF sebut ada lima hal dibahas dalam TWG 1 di Labuan Bajo

Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina (ketiga kanan) saat menghadiri TWG di Labuan Bajo. ANTARA/Ho-BPOLBF

Lima isu ini kami kumpulkan kemudian tampung masukan dan best practices dari negara anggota, dan organisasi internasional...
Kupang (ANTARA) - Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan ada lima hal yang dibahas dalam Tourism Working Group G20 yang digelar selama dua hari di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

"Jadi kegiatan sejak kemarin sampai hari ini, hari terakhir ada lima isu yang kita bahas dalam TWG pertama ini," katanya saat dihubungi dari Kupang, Rabu, (11/5/2022).

Lima isu tersebut ujar dia terkait dengan strategi pemulihan sektor pariwisata pascapandemi COVID-19, tidak hanya di Labuan Bajo tetapi juga untuk seluruh dunia.

Lima pilar utama yang dibahas itu yang pertama sumber daya manusia (SDM), seperti pekerjaan, keterampilan, kewirausahaan dan pendidikan serta kebijakan dan pengelolaan SDM yang berorientasi pada kebutuhan pasar.

Disamping itu juga manajemen talenta, pendidikan dan peningkatan keterampilan, serta upaya menciptakan lapangan pekerjaan baru yang bernilai tambah.

Kemudian yang kedua adalah yang berkaitan dengan inovasi, Digitalisasi, dan Ekonomi Kreatif yang berfokus pada upaya memacu inovasi di komunitas setempat.

Kemudian juga membangun infrastruktur dan keterampilan untuk digitalisasi, membangun keterhubungan antara kota dengan desa, dan mendorong ekonomi kreatif untuk meningkatkan rantai nilai pariwisata dan meningkatkan daya saing industri dan daya tarik destinasi.

Isu yang ketiga adalah pemberdayaan perempuan dan Pemuda dengan fokus khusus pada tindakan yang diperlukan untuk memberdayakan dan mempromosikan peran perempuan dan pemuda di komunitas lokal sebagai pemimpin dan inovator kebijakan atau bisnis, serta pentingnya peran pendidikan dan keterampilan dalam mewujudkan partisipasi utuh kedua kelompok tersebut bagi ketahanan dan masa depan masyarakat lokal.

Isu yang keempat adalah aksi iklim, konservasi keanekaragaman hayati dan ekonomi sirkular serta mencari cara-cara baru untuk merumuskan model kegiatan pariwisata untuk mempercepat kemajuan menuju keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.

Serta mengembangkan kesadaran dan aksi bijak dalam pemanfaatan sumber energi, air, lahan dan sumber pangan oleh pariwisata serta mengurangi emisi karbon dalam komponen rantai nilai ekosistem pariwisata.

Baca juga: TWG G20 dorong kalangan perempuan peroleh pembagian kerja secara merata

Shana menambahkan isu yang terakhir adalah kerangka kebijakan, Tata Kelola dan Investasi dengan fokus pada kebutuhan untuk membuat kebijakan dan ukuran pariwisata yang menyeluruh, mendorong investasi dan model tata kelola yang memadai dan mendukung bidang-bidang yang telah disebutkan di atas.

Baca juga: TWG 1 diharapkan dapat menjembatani kesenjangan digital pelaku parekraf

"Lima isu ini kami kumpulkan kemudian tampung masukan dan best practices dari negara anggota, negara dan organisasi internasional undangan," tambah dia.

Nantinya akan ada lagi TWG ke dua. Dan lanjut dia TWG 1 dan 2 nanti akan digodok lagi draf rekomendasinya Bali Guideline yang nanti akan diketok palu di KTT.