Wali Kota Kupang: Program smart city berdampak positif

id NTT,penghematan anggaran,program smart city,kota kupang'

Wali Kota Kupang:  Program smart city berdampak positif

Wali Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jefri Riwu Kore mengalungkan selendang khas NTT kepada staf khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Philip Gobat dalam kegiatan evaluasi program smart city di Kupang, Kamis (18/8/2022). (ANTARA/Benny Jahang)

Setelah menggunakan aplikasi sihebat ternyata bisa efisiensi anggaran yang sangat besar dalam penghematan anggaran pemerintah...
Kupang (ANTARA) - Wali Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jefri Riwu Kore mengatakan program smart city yang dilakukan di daerah itu memiliki manfaat yang positif terutama dalam penghematan biaya pembelanjaan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan dinas milik pemerintah setelah menggunakan aplikasi "Sihebat".

"Memang beberapa program smart city ada yang tidak berhasil tetapi ada juga yang sukses dengan adanya efisiensi penggunaan anggaran pembelian bahan bakar minyak kendaraan dinas milik pemerintah Kota Kupang setelah dilakukan melalui aplikasi Sihebat," kata Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore dalam kegiatan evaluasi program smart city di Kota Kupang, Kamis, (18/8/2022).

Dia menjelaskan sejak pemerintah Kota Kupang menggunakan aplikasi "Sihebat" pada 2021 lalu pembelian BBM kendaraan dinas milik pemerintah terjadi penghematan yang sangat besar dari sebelumnya mencapai miliar rupiah kini hanya menyentuh ratusan juta.

"Setelah menggunakan aplikasi sihebat ternyata bisa efisiensi anggaran yang sangat besar dalam penghematan anggaran pemerintah,"tegasnya.

Menurut Jefri Riwu Kore pemerintah Kota Kupang bekerja sama dengan sejumlah provider untuk memasang wifi gratis di lokasi pelayanan publik seperti di kelurahan , kantor camat maupun pada taman-taman kota di ibu kota Provinsi NTT.

Ia mengatakan tujuan adanya fasilitas wifi gratis untuk mengoptimalkan pelayanan pemerintahan bagi masyarakat.

Jefri Riwu Kore mengatakan dengan semakin menurunnya kasus penularan COVID-19 maka fasilitas wifi pada tempat-tempat publik di Kota Kupang agar segera dibuka kembali sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat.

Menurut dia, sejumlah program smart city gagal dilakukan di daerah itu karena sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki belum siap untuk melaksanakan program yang memiliki dampak positif bagi pembangunan daerah ini.

Ia menyebutkan program smart city merupakan sebuah program yang luar biasa karena untuk pelayanan publik yang lebih baik sehingga pemerintah pada tahun 2020 meluncurkan penggunaan aplikasi qlue.

"Kami berharap bisa berjalan sukses tetapi ternyata belum maksimal karena SDM sendiri ternyata tidak mampu mengikuti apa yang menjadi harapan kita bersama," tegas Jefri Riwu Kore.

Ia menegaskan, penerapan aplikasi qlue di Kota Kupang hanya berjalan tiga bulan karena kesiapan SDM aparatur sipil negara belum memadai.

Baca juga: Wali Kota Riwu Kore pamit akhiri kepemimpinan di Upacara HUT Kemerdekaan

Baca juga: Kota Kupang luncurkan layanan Anjungan Dukcapil Mandiri