Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Timur Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan untuk masyarakat di NTT menembus hingga Rp2,6 triliun per Agustus 2022.
"Penyaluran KUR di NTT sudah mencapai hingga Rp2,6 triliun dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 66.241 debitur yang tersebar di 22 kabupaten/kota se-NTT," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Senin, (3/101/2022).
Ia menjelaskan nilai penyaluran KUR meningkat dari sebelumnya sebesar Rp1,98 triliun pada Juni 2022.
Peningkatan itu, kata dia membuat NTT berada di peringkat 22 jumlah penyaluran KUR secara nasional dan peringkat 16 untuk total jumlah debitur.
Catur menjelaskan penyaluran KUR terbesar berada di skema KUR Mikro dengan bank penyalur terbesar di NTT yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Dari sisi sasaran penyaluran KUR, kata dia, didominasi pada sektor perdagangan besar dan eceran mencapai 55 persen dari total penyaluran.
Lebih lanjut, ia mengatakan KUR yang disalurkan menggunakan sumber dana dari perbankan, sedangkan pemerintah memberikan subsidi bunga untuk meringankan masyarakat atau debitur.
Baca juga: Kemenkeu: Penyaluran anggaran Dana Desa di NTT mencapai Rp2,04 triliun
Catur mendorong agar perbankan dapat meningkatkan penyaluran KUR dengan menyasar sektor-sektor produktif yang potensial di NTT seperti pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan, dan sebagainya.
Baca juga: BLT Dana Desa telah disalurkan bagi 335.559 KPM di NTT menurut Kemenkeu
Dengan memperkuat sektor produktif, kata dia maka akan membuat perekonomian NTT dapat bertumbuh lebih cepat serta lebih mampu bertahap terhadap adanya kondisi pelemahan ekonomi.