Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi potensi kejadian bencana pada musim hujan dewasa ini.
"Kami telah menyiapkan standar operasional penanganan kedaruratan yang ada di dalam dokumen rencana kontinjensi serta melakukan observasi dan identifikasi situasi pada lokasi bencana yang pernah ditangani tahun 2021/2022, termasuk pada lokasi-lokasi rawan bencana lainnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Nagekeo Marianus Dhaki Dae ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu, (12/10/2022).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo memiliki program penanggulangan bencana yang mencakup pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Setelah melakukan identifikasi dan observasi, Pemkab Nagekeo melalui BPBD Nagekeo pun melakukan beberapa kegiatan guna mengantisipasi kejadian bencana, di antaranya pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana kabupaten serta pengendalian operasi dan penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana kabupaten. Selanjutnya BPBD melakukan pengelolaan risiko bencana kabupaten dan penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan.
Marianus menjelaskan, BPBD telah melakukan persiapan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) yang terdiri dari BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial/Tagana, dan instansi terkait lainnya. BPBD pun melakukan persiapan mesin/alat/peralatan pendukung, mengkalkulasi taksasi kebutuhan logistik, serta berkoordinasi terkait ketersediaan sistem/teknis administrasi anggaran Belanja Tak Terduga dengan Badan Keuangan Daerah dan Inspektorat.
Baca juga: BPBD peringatkan potensi bencana akibat cuaca ekstrem
Agar informasi terkait antisipasi bencana bisa tersebar dengan masif hingga ke desa-desa, BPBD pun telah merancang Surat Keputusan Bupati tentang status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Nagekeo tahun 2022 dan surat imbauan tentang peringatan dini peralihan musim tahun 2022 kepada seluruh camat dan kepala desa/lurah.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-Timor Leste tanam 1.000 pohon cegah longsor
"Kami juga melakukan konsolidasi dengan unsur pemerintah, akademisi/LSM, dunia usaha, dan media melalui korespondensi dan rapat koordinasi dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi ancaman dan potensi kejadian bencana tahun 2022," katanya menjelaskan.