KMP komodo jadi pembantu perahu kecil

id asdp

KMP komodo jadi pembantu perahu kecil

ASDP

"KMP Komodo hanya dapat bersandar di Pulau Komodo. Oleh karena itu perahu-perahu kecil yang ada di dermaga Komodo dapat mengangkut wisatawan yang ingin berwisata ke sekitar pulau lainnya di daerah itu," kata Sekretaris Perusahaan PT ASDP Ferry Indone
Kupang, (Antara NTT) - Otoritas PT Angkutan Sungai, Danau, dan Perairan (ASDP) Ferry Indonesia menyatakan, keberadaan kapal wisata milik ASDP KMP Komodo di Labuan Bajo,  dapat menjadi kapal pembantu (feeder) bagi perahu kecil untuk mencapai destinasi lainnya.

"KMP Komodo hanya dapat bersandar di Pulau Komodo. Oleh karena itu perahu-perahu kecil yang ada di dermaga Komodo dapat mengangkut wisatawan yang ingin berwisata ke sekitar pulau lainnya di daerah itu," kata Sekretaris Perusahaan PT ASDP Ferry Indonesia Imelda Alini kepada Antara di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, (22/11).

Hal ini disampaikannya terkait dengan rencana peresmian KMP Komodo yang saat ini sudah berada di Labuan Bajo. Kapal tersebut sebagai salah satu moda alternatif bagi wisatawan yang ingin berwisata ke sejumlah destinasi wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Baca juga: Kapal wisata ASDP tiba di Labuan Bajo
Baca juga: Kajian kapasitas TNK selesai tahun ini


Ia mengatakan kerja sama yang baik antar komunitas kapal wisata sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang akan terus berkembang seiiring dengan mulai dibangunnya berbagai infrastruktur pariwisata di Labuan Bajo.

Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat Tahun 2017 mencatat, total kapal wisata di Labuan Bajo berjumlah 529 unit dengan jenis ukuran di bawah dan di atas 7 GT serta jenis kapal "diving".

Dari total kapal tersebut, dengan asumsi kapasitas daya tampung masing-masing kapal sebanyak 12 orang penumpang, maka potensi penumpang yang dilayani di kawasan pariwisata Labuan Bajo dapat mencapai 6.348 orang.

"Nah dengan adanya KMP Komodo ini, dapat menjadi salah satu moda alternatif mengingat daya angkutnya banyak," tuturnya.

Dengan kebutuhan yang sangat besar tersebut, kapasitas KMP Komodo hanya dapat mengangkut penumpang (bukan logistik) maksimal 80 orang per trip per hari dengan kecepatan sembilan knot.

Sejak awal, rencana kehadiran KMP Komodo di Labuan Bajo didukung oleh Gubernur NTT sebagai alternatif moda transportasi laut ke Pulau Komodo dan sekitarnya, yang diharapkan menjadi bagian dari komunitas penyedia kapal wisata yang telah hadir sebelumnya di Labuan Bajo.

Pemerintah daerah, kata dia, telah berupaya untuk mengatur seluruh pelaku pariwisata di Labuan Bajo, khususnya angkutan umum di laut agar dapat bersaing dengan sehat dan mendapat manfaat yang adil atas potensi ekonomi dari sektor pariwisata, serta dapat memberikan rasa nyaman bagi para wisatawan.

Tidak hanya Pemprov NTT, Gerakan Peduli Pariwisata Manggarai (GP2M) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia juga menyambut baik dan mendukung upaya Pemerintah Daerah dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam menyediakan moda transportasi aman, nyaman, dan terjangkau bagi wisatawan domestik maupun internasional yang ingin menikmati keindahan alam di Kepulauan Komodo.