Inflasi di NTT selama 2018 masih tetap rendah

id BI TNI

Inflasi di NTT selama 2018 masih tetap rendah

Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah NTT Naek Tigor Sinaga saat memberikan laporan dalam rapat tahunan BI di Kupang, Kamis, (13/12). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha).

Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayan Nusa Tenggara Timur merilis bahwa tingkat inflasi di provinsi berbasis kepulauan itu masih tetap rendah sepanjang tahun 2018.
Kupang (ANTARA News NTT) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayan Nusa Tenggara Timur merilis bahwa tingkat inflasi di provinsi berbasis kepulauan itu masih tetap rendah sepanjang tahun 2018.

"Dari Januari hingga November 2018, inflasi tercatat lebih rendah dibandingkan nasional," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah NTT Naek Tigor Sinaga dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia di Kupang, Kamis (13/12).

Ia menjelaskan secara kumulatif dari Januari hingga saat ini, capaian inflasi di NTT masih berada pada kisaran satu persen.

"Sehingga inflasi pada akhir tahun 2018 ini kami perkirakan mendekati tiga persen di bawah titik tengah kisaran sasaran nasional 3,5 persen," ujar dia.

Tigor Sinaga menambahkan saat ini seluruh kelompok inflasi, baik pangan maupun lainnya diperkirakan dapat terkendali dengan baik.

Untuk itu, kata dia, pihaknya mengapresiasi seluruh upaya yang telah dilakukan bersama oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) NTT maupun kabupaten/kota, serta upaya dari Satgas Pangan di bawah koordinasi Polda NTT.

Baca juga: NTT alami inflasi setelah empat bulan deflasi

Polda NTT sendiri, kata dia, selama tahun 2018 ini telah bekerja keras dalam berkoordinasi dalam mengimplementasikan roadmap pengendalian inflasi TPID NTT dengan tagline "JUPE RUN 10K" atau biasa disebut dengan tujuh program pengendalian inflasi NTT, sehingga berhasil menjaga inflasi dalam sasaran target nasional.

Tigor menambahkan sinergi yang telah terjalin dengan bik tersebut pada akhirnya mendapatkan apresiasi dari Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) sebagai TPI terbaik di kawasan Nusa Tenggara, mulai dari Maluku dan Papua pada 2018.

Meskipun demikian, ia tetap mengimbau TPID NTT untuk tetap waspada terhadap potensi inflasi di penghujung 2018, khusus bahan pangan seperti beras, daging ayam ras, telur ayam ras dan bumbu-bumbuan yang menjadi pemicu terjadinya inflasi.

Baca juga: BPS: Inflasi di NTT masih terkendali
Baca juga: BI perkirakan inflasi meningkat pada akhir 2018