Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan di perbatasan

id PDTT

Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan di perbatasan

Dirjen PDT Kementerian PDTT RR Aisyah Gamawati (kanan) sedang menandatangani prasasti peresmian jalan Sirip (non status) di Desa Bakustulama, Kabupaten Belu, NTT, Selasa (18/12) disaksikan Bupati Belu Willybrodus Lay. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha).

Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu Kemendes PDTT RR Aisyah Gamawati meresmikan pembangunan infrastuktur jalan Sirip (non status) serta pembangunan sarana air bersih di Kabupaten Belu, NTT.
Atambua, NTT (ANTARA News NTT) - Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RR Aisyah Gamawati meresmikan pembangunan infrastuktur jalan Sirip (non status) serta pembangunan sarana air bersih di Kabupaten Belu.

Peresmian tersebut dipusatkan di Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, NTT yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste, Selasa (18/12).

"Peresmian Jalan Sirip di Desa Bakustulama ini merupakan langkah konkret dan wujud nyata dari pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan daerah perbatasan dengan membuka akses konektivitas dan aksesibilitas di wilayah ini," katanya.

Ia menerangkan dengan dibukanya akses jalan ini, secara teknis akan memperpendek jarak dan waktu transportasi di desa tersebut, mengingat sebelumnya jalan tersebut kondisinya sangat memprihatikan.

Anggaran untuk membangun jalan itu sendiri mencapai Rp4,8 miliar, dengan panjang jalan mencapai Rp3,2 kilometer.

Kedepannya, pihaknya akan terus membangun desa-desa di Kabupaten Belu, salah satunya dengan membangun jalan sehingga membuka akses serta konektivitas di kawasan perbatasan dengan negara Timor Leste itu.

"Sebab untuk Kabupaten Belu, kami siapkan anggaran sebesar Rp9 miliar yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK)," ujar dia.

Baca juga: 90 persen wilayah perbatasan di NTT terjangkau jaringan seluler

Sementara itu terkait pembangunan sarana air bersih di Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, kata dia, juga menggunakan anggaran dari pemerintah pusat.

Pembangunan sarana air bersih itu memang sengaja dilakukan karena masyarakat di desa tersebut sangat sulit mendapatkan air bersih karena lokasi pengambilan airnya jauh.

"Oleh karena itu dibangun sarana air bersih sehingga masyarakat tidak perlu lagi ke lokasi yang jauh, cukup dipasangkan pipa dan ditarik airnya, sehingga masyarakat dapat menikmatinya. Semuanya ini bertujuan untuk menentaskan kemiskinan di daerah ini," ujarnya..

Bupati Belu, Willybrodus Lay menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah pusat, khususnya kepada Kementerian PDTT yang sudah mengelontorkan dananya untuk pembangunan di kabupaten ini.

"Kami berterima kasih kepada pak Menteri PDTT, kepada pak Presiden Joko Widodo yang sudah membantu warga di desa ini," ujarnya.

Ia menyebutkan desa Bakustulama sendiri merupakan salah satu desa di Kabupaten Belu yang memiliki banyak sekali hasil perkebunan serta penghasil ternak sapi.

Dengan keberadaan jalan tersebut, dapat membantu warga untuk menjual hasil pertaniannya ke perkotaan dengan lancar karena jalannya sudah sangat layak untuk dilalui kendaraan.

Baca juga: Warga perbatasan rindukan internet