Kupang (ANTARA News NTT) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengirim tim untuk melakukan investigasi terhadap kemungkinan kerusakan terumbu karang akibat karamnya kapal Ocean Princess di perairan Pulau Alor.
"Investigasi penting dilakukan mengingat lokasi kapal karam berada di wilayah Suaka Alam Perairan (SAP) Selat Pantar dan laut sekitarnya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Ganef Wurgiyanto kepada Antara di Kupang, Kamis (3/1).
Dia mengemukakan hal itu terkait respons DKP NTT terhadap adanya kapal tanker yang karam di di perairan dekat pesisir Desa Aemoli, Kabupaten Alor.
"Tim dari pusat dan DKP NTT sudah berada di lapangan. Mereka sedang melakukan pemeriksaan, sekaligus menghitung kerusakan terumbu karang di lokasi kejadian," katanya.Kapal tanker Ocean Princess dilaporkan karam di pesisir kepulauan Alor, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat dalam pelayaran dari Dili, Timor Leste menuju Singapura.
Kapal tersebut membawa bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar dari Dili, Timor Leste dengan tujuan Singapura. Kapal yang dinahkodai Kapten Ahira Sroyer itu disertai 18 anak buah kapal (ABK).
Kapal tersebut diketahui terdampar pada Jumat (28/12) tetapi baru dilakukan pemeriksaan pada Rabu (2/1) karena petugas dari Kupang baru tiba di Alor.
Mengenai penanganan di lapangan, Ganef mengatakan, saat ini petugas sedang melakukan pemeriksaan terhadap kapten di atas kapal. "Sedang dibuatkan berita acara pemeriksaan oleh petugas kami di lapangan," katanya.