Artikel - Pencalonan Joe Biden dan kinerja para pemimpin lansia

id biden,joe biden,pilpres as,pilpres as 2024,presiden amerika serikat,pemimpin lansia,lansia,artikel politik Oleh M Razi Rahman

Artikel - Pencalonan Joe Biden dan kinerja para pemimpin lansia

Arsip foto - Presiden Amerika Serikat Joe Biden tiba di lokasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). (ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Akbar Nugroho Gumay/nym.)

...Ketika saya mencalonkan diri sebagai presiden empat tahun lalu, saya menyatakan bahwa kita sedang bertarung untuk jiwa Amerika, dan kita masih sedang melakukannya, kata Biden
Bila dilihat secara global, Biden sendiri ternyata tidak masuk ke dalam 10 besar pemimpin tertua yang masih berkuasa pada saat ini.

Secara berturut-turut, posisi pemimpin tertua saat ini adalah Presiden Kamerun Paul Biya (90 tahun), Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas (87), Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz (87), Pemimpin Vatikan Paus Francis (86), Raja Norwegia Harald V (86), Gubernur Jenderal Bahama Cornelius Smith (86), Emir Kuwait Nawaf Al Ahmad Al Jaber As Sabah (85), Pemimpin Agung Iran Ali Khamenei (84), Ratu Denmark Margrethe II (83), dan Presiden Irlandia Michael Daniel Higgins (82).

Dapat dilihat bahwa banyak negara kerap memiliki pemimpin yang berusia lansia atau di atas 60 tahun. Maka, pencalonan Biden pada usia 80 tahun sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang baru atau belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam postingan di situs psychologytoday.com bertanggal 6 Januari 2020 dari Robert Smither PhD, Dekan Emeritus Rollins College dan pengajar ilmu kepemimpinan di Oklahoma University, dikemukakan bahwa dari beragam studi yang mengaitkan antara usia dan kepemimpinan, ternyata tidak ada kesimpulan pasti dan definitif yang dapat diambil mengenai hubungan antara keduanya.

Baca juga: Artikel - Misteri balon udara China "mata-matai" AS


Misalnya, studi yang dilakukan Frank Walter dan Susan Scheibe (2012) menunjukkan bahwa usia seseorang tidak terlalu berpengaruh kepada kemauan seorang pemimpin untuk memberikan arahan atau memberikan ganjaran hadiah bagi kinerja yang dilakukan timnya. Bahkan, ditemukan bahwa pemimpin muda dan pemimpin tua sama-sama efektif dalam perilaku menuntaskan sebuah pekerjaan.

Selain itu, dalam postingan tersebut juga ditemukan bahwa usia juga tidak terlalu berpengaruh terhadap perilaku keramahtamahan dengan sesama, egaliter, mendelegasikan tugas, dan pengertian kepada orang lain.

Baca juga: Artikel - Di balik pertemuan monumental Presiden Jokowi dan Xi Jinping

Untuk itu, sebenarnya faktor usia dapat dikatakan tidak terlalu berpengaruh kepada kinerja kepemimpinan sebuah kelompok, seperti sebagai pemimpin sebuah negara adidaya.

Bahkan, bila Biden (atau pemimpin yang dianggap terlalu tua lainnya) ternyata dapat menuntaskan pekerjaannya sebagai kepala negara/pemerintahan dengan baik, maka hal itu juga sejalan dengan peribahasa "tua-tua keladi", yang dimaknai oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tua, tetapi bukan tua umurnya saja, melainkan juga banyak pengetahuan dan pengalaman.











Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pencalonan Joe Biden dan kinerja para pemimpin lansia