Gempa di Kupang minim kerusakan karena ditopang bebatuan keras, menurut BMKG

id NTT, gempa bumi,BMKG NTT,bencana alam

Gempa di Kupang minim kerusakan karena ditopang bebatuan keras, menurut BMKG

Koordinator BMKG Nusa Tenggara Timur Margiono saat memberikan materinya dalam kegiatan Bimbingan Teknis serta workshop yang bertemakan Jurnalis Tangguh Bencana yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) di Kupang. ANTARA/Kornelis Kaha

...Ini masih dalam analisis kami, bahwa struktur bebatuan di lokasi gempa sangat keras, kata Koordinator BMKG NTT Margiono di Kupang, Selasa, (7/11/2023)
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan tidak adanya kerusakan berat saat gempa magnitudo 6,3 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 2 November 2023 karena Kupang ditopang oleh struktur bebatuan yang sangat keras.

“Ini masih dalam analisis kami, bahwa struktur bebatuan di lokasi gempa sangat keras,” kata Koordinator BMKG NTT Margiono di Kupang, Selasa, (7/11/2023).

Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara dalam kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) serta lokakarya bertemakan "Jurnalis Tangguh Bencana" yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC).

Kegiatan itu menghadirkan 25 wartawan dari sejumlah organisasi mulai dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen), IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia), SMSI (Serikat Media Siber Indonesia), AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia), dan JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia), yang ada di NTT. 

Margiono mengakui  gempa dengan magnitudo 6,3 tersebut terbilang cukup besar, apalagi lokasi atau pusat gempanya berada pada kedalaman 10 kilometer. Menurutnya, jika magnitudo yang sama terjadi di wilayah lain di Pulau Jawa, besar kemungkinan akan banyak kerusakan serta bisa memakan korban jiwa.

“Misalnya seperti di daerah Cianjur, Jawa Barat, itu kan didominasi oleh kontur tanah, sehingga jika gempa dengan kekuatan yang sama akan menimbulkan kerusakan,” ujarnya.

Sebab, lanjut dia, jika lokasi gempa di kontur tanah, maka gempanya akan menimbulkan gelombang yang lebih besar dan lebih kuat dari di bebatuan.

Baca juga: BMKG : Waspada potensi gelombang tinggi 6-8 November

Sementara itu terkait gempa susulan, ia mengatakan setelah gempa tersebut kurang lebih ada enam kali gempa susulan di lokasi yang sama. Hingga kini perlahan-lahan gempa susulan tersebut menghilang dari lokasi gempa.

Baca juga: BMKG deteksi enam kali gempa susulan terjadi di Kupang

Namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada, sebab gempa bumi bisa saja terjadi kembali di lokasi yang sama dengan magnitudo yang berbeda.