Kota Kupang cabut status siaga darurat kebakaran TPA Alak

id TPA,TPA Alak,ispa

Kota Kupang cabut status siaga darurat kebakaran TPA Alak

Pemulung melintas di atas tumpukan sampah yang terbakar di TPA Alak. ANTARA/Mega Tokan

Seharusnya 14 hari status itu diberikan atau berlaku, tetapi karena sudah tertangani, sehingga dicabut...
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mencabut status siaga darurat kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alak, akibat kebakaran di kawasan tersebut sudah tertangani.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang Ade Manafe kepada wartawan di Kupang, Senin, (20/11/2023) mengatakan bahwa dengan dicabutnya status tersebut maka terhitung hanya 12 hari saja.

"Seharusnya 14 hari status itu diberikan atau berlaku, tetapi karena sudah tertangani, sehingga dicabut," katanya.

Kebakaran TPA Alak terjadi pada 13 Oktober 2023 lalu. Kebakaran TPA tersebut mengakibatkan kurang lebih tiga hektare lahan yang ditutupi sampah terbakar.

Asap serta bau dari sampah yang terbakar menyebar hingga ke sejumlah wilayah di Kecamatan Alak, sehingga membuat warga sulit beraktivitas di luar rumah.

Ade menambahkan bahwa, anggaran untuk status darurat kebakaran di TPA Alak, menggunakan anggaran belanja tak terduga sebesar Rp400 juta. Namun karena penanganannya hanya 12 hari maka penggunaan anggaran hanya Rp200 juta lebih saja.

"Seharusnya Rp400 juta, tetapi penanganannya hanya 12 hari saja, jadi penggunaan anggarannya hanya sampai Rp200 juta saja," ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati mengatakan bahwa pihaknya akan tetap memantau kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan TPA yang terbakar.

Pasalnya pekan lalu ada sekitar 800-an orang yang didiagnosa menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat terlalu lama menghirup asap dari sejumlah sampah yang terbakar di TPA tersebut.

Baca juga: Pemkot Kupang tetapkan status tanggap darurat kebakaran TPA Alak

"Kita akan tetap melakukan pelayanan kesehatan walaupun status daruratnya sudah dicabut," ujar dia.

Baca juga: Bulog NTT sebut stok beras capai 19.009 ton

Berdasarkan laporan yang dia terima untuk kasus ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut sendiri, sudah jauh berkurang dari sebelumnya, sudah banyak yang sembuh atau tertangani dengan baik, namun dia sendiri belum bisa memastikan data kesembuhan masyarakat yang terjangkit ISPA.