Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mengapresiasi kolaborasi swasta untuk menjadikan Golo Mori sebagai proyek percontohan desa berdaya penyangga di salah satu lokasi yang diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.
Golo Mori menjadi proyek percontohan melalui pengelolaan sampah untuk pertanian regeneratif yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat lokal.
"Ini sejalan dengan pendekatan kita bahwa setiap pembangunan pariwisata bisa berdampak bagi masyarakat," kata Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu, (13/12/2023).
Sebuah organisasi yang didirikan oleh Grup GoTo, GoTo Impact Foundation (GIF) bersama konsorsium changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) meluncurkan proyek percontohan Golo Mori: Todo Cama yang berarti Tumbuh Bersama dan bertujuan untuk menjadikan Golo Mori sebagai desa berdaya melalui pengelolaan sampah untuk pertanian regeneratif.
Latar belakang kehadiran proyek percontohan itu yakni belum diimbanginya pelestarian lingkungan yang bebas dari sampah serta pengembangan agrikultur sebagai potensi ekonomi. Padahal sekitar 70 persen masyarakat Desa Golo Mori bekerja sebagai petani sehingga kontribusi agrikultur terhadap perekonomian masih dominan.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat pun memberikan dukungan penuh atas upaya pengembangan ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah dan pertanian regeneratif dan permakultur, yang sekaligus dapat menjaga kesehatan dan kelestarian lahan.
Yulianus menyambut baik kolaborasi itu dengan rencana tindak lanjut berupa perjanjian kerja sama untuk menjelaskan peran baik dari pemerintah daerah maupun konsorsium changemakers tersebut.
Ia berharap sinergi antardinas, badan terkait, serta masyarakat dapat menjaga keberlangsungan proyek percontohan untuk menciptakan Manggarai Barat yang bersih, tangguh, dan mandiri.
"Ke depannya kalau ini sukses, bisa dikembangkan di satu dua desa lain," ucap Weng.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Jeffri Ricardo selaku perwakilan dari konsorsium penggagas Golo Mori: Todo Cama menjelaskan bahwa proyek percontohan akan memberikan dampak nyata melalui empat solusi utama.
Pertama, pengelolaan sampah terpadu dengan membentuk sistem pengelolaan sampah yang meliputi kegiatan edukasi, serta pengadaan fasilitas mulai dari kotak sampah, TPS, penjemputan sampah, sampai pengolahan sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya ketahanan pangan masyarakat melalui pendampingan edukasi dan aplikasi pertanian regeneratif dengan prinsip ramah lingkungan, seperti adopsi prinsip permakultur, pemanfaatan energi terbarukan biochar cookstove, serta diversifikasi tanaman.
Berikutnya ada diversifikasi ekonomi melalui pengembangan ekonomi sirkular dari agribisnis sehingga bisa menjadi mitra usaha pelaku pariwisata yang berada di KEK dan Labuan Bajo untuk membantu masyarakat memiliki sumber penghasilan yang tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata.
Terakhir, wisata aman berbasis masyarakat melalui investasi kemampuan dasar manajemen bencana pada masyarakat Desa Golo Mori berdasarkan data spasial yang dihasilkan.
Ia berharap proyek percontohan itu dapat meningkatkan skor Desa Tangguh Bencana (Destana) dari level Pratama menjadi level Utama, serta menargetkan 100 persen pengelolaan sampah organik untuk kebutuhan pertanian.
Selanjutnya, diharapkan adanya 2.000 kilogram per bulan sampah anorganik menjadi bahan baku daur ulang dan dijual dalam bentuk kreasi produk yang bernilai ekonomi, serta peningkatan pendapatan rata-rata petani lokal sebesar 30 persen melalui praktik pertanian regeneratif dan permakultur.
Baca juga: DKPP Mabar hijaukan kawasan wisata Golo Mori
"Tidak hanya satu pendampingan, ada proses komunikasi dan kolaborasi, jadi masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini," ucapnya.
Baca juga: BBKSDA NTT sebut Golo Mori Labuan Bajo menjadi salah satu habitat Komodo
Adapun peluncuran proyek percontohan Golo Mori: Todo Cama ini berlangsung di The Golo Mori ITDC, Beach Club Area, Kawasan MICE, Golo Mori, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Pemkab Manggarai Barat apresiasi kolaborasi untuk pengembangan Golo Mori
Ini sejalan dengan pendekatan kita bahwa setiap pembangunan pariwisata bisa berdampak bagi masyarakat...