Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan status dari taman dan tempat kuliner di pantai LLBK dan Kelapa Lima yang sudah diresmikan Presiden Jokowi pada 2022 lalu belum diserahkan sehingga belum jadi hak Pemkot.
"Sampai saat ini statusnya masih dikelola oleh Kementerian PUPR dan belum diserahkan ke kami untuk kelola," kata Penjabat Sekda Kota Kupang Ade Manafe di Kupang, Rabu, (24/1/2024).
Hal ini disampaikannya saat ditanya pengelolaan sejumlah taman dan tempat kuliner yang dibangun menggunakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) seperti taman di pantai LLBK, taman dan tempat kuliner di pantai Kelapa Lima.
Dia mengatakan bahwa pembangunan sejumlah taman dan tempat kuliner itu bagian dari upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Kupang yang merupakan kota jas tersebut.
Ade mengatakan bahwa semenjak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2022 lalu, tempat tersebut masih dalam kewenangan dari Kementerian PUPR khususnya bagian pemukiman.
Pemkot sudah melayangkan surat dan meminta agar lokasi tersebut dikelola oleh pemkot sehingga bisa lebih rapi dan juga beberapa bagian yang kosong bisa ditempati sebagai lokasi kuliner.
Khusus untuk taman di pantai Kelapa Lima sendiri kini beberapa pedagang ikan sudah mulai berjualan di lokasi tersebut, sehingga terkesan tidak rapi dan kotor.
Lokasi taman dan kuliner di depan salah satu hotel bintang empat di Kota Kupang itu dahulunya dijadikan semacam pasar ikan, sehingga terlihat kumuh.
Baca juga: Presiden Jokowi harapkan taman wisata baru ubah wajah destinasi wisata Kupang
Baca juga: Kota Kupang siap gandeng pengusaha kelola taman kota
Sehingga kemudian lokasi itu disulap menjadi tempat atau taman bermain serta tempat untuk wisata kuliner bagi pengujung yang berkunjung ke kota itu.
"Kita berharap agar secepatnya pengalihan status lokasi tersebut sehingga bisa kami kelola dengan baik, mulai dari lampu dan kebersihan di lokasi itu," ujar dia.
