Festival Bale Nagi beri dampak ekonomi bagi pelaku ekraf

id festival bale nagi,flores timur,ntt,ekonomi kreatif

Festival Bale Nagi beri dampak ekonomi bagi pelaku ekraf

Pameran ekonomi kreatif di Festival Bale Nagi, Larantuka, Flores Timur, NTT, Sabtu (6/4/2024). (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

Jumlah keseluruhan masih direkap, tapi dari empat hari pelaksanaan festival untuk pameran ekonomi kreatif (ekraf) saja mencapai Rp335 juta...
Lewoleba (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan adanya dampak ekonomi yang baik bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengikuti Festival Bale Nagi pada tanggal 2-6 April 2024 di Kota Larantuka.

"Jumlah keseluruhan masih direkap, tapi dari empat hari pelaksanaan festival untuk pameran ekonomi kreatif (ekraf) saja mencapai Rp335 juta," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur Servulus Satel Demoor ketika dihubungi dari Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, Senin, (8/4/2024).

Festival Bale Nagi yang menjadi Kharisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dinilai memberikan dampak ekonomi yang baik bagi 100 peserta pameran ekraf.

Dari keseluruhan pameran, ia menyebut produk tenun masih menjadi primadona dan laris manis di lapak-lapak pelaku usaha.

Menurut dia hal itu berkaitan dengan nilai budaya yang berupaya diangkat dalam keseluruhan festival.

Selain nilai pendapatan keseluruhan yang mencapai ratusan juta rupiah, Servulus juga melihat sektor lainnya mendapatkan imbas dari kegiatan itu seperti angkutan umum atau transportasi.

Tak hanya itu, komunitas dan sanggar seni juga mendapatkan ruang dan tempat untuk menyalurkan ekspresi dan bakat dalam festival itu.

"Sehingga semua merasakan dampaknya," ucap dia.

Servulus mengatakan keberadaan festival itu sedari awal difokuskan untuk menggairahkan ekonomi kreatif sebagai sarana memamerkan produk rakyat.

Selain itu festival itu menjadi salah satu ajang untuk mempromosikan budaya asli daerah.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh sehingga festival itu bisa kembali diusulkan dalam KEN pada tahun berikutnya.

"Ini komitmen kami," katanya tegas.

Peserta pameran ekonomi kreatif dari Rumah Hanasta yang ikut menjajakan kopi asli Solor bernama Edo menyambut baik pelaksanaan festival itu.

Momen festival itu memang menjadi ajang bagi dia untuk memperkenalkan lebih luas kekayaan alam yakni kopi dari tanah Solor yang belum diketahui oleh masyarakat luas.

Baca juga: Festival Bale Nagi hadirkan olahraga minat khusus

Ia pun merasakan dampak baik dari festival itu yang terlihat dari produk kopi yang ludes dibeli pengunjung.

Baca juga: Colour Run - Outdoor Activity - Festival Bale Nagi 2024

Baca juga: Pemkab Flotim angkat kearifan lokal dalam Festival Bale Nagi


"Produk kopi dalam bentuk kemasan semuanya habis dan ini luar biasa," ucap Edo.