Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau para petani di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mengoptimalkan penggunaan air untuk irigasi tanaman pada musim kemarau tahun 2024.
"Manfaatkan sistem pengairan yang efisien dan pertimbangkan untuk menyimpan cadangan air ketika terjadi hujan di musim kemarau," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran dihubungi di Labuan Bajo, Rabu, (28/8).
Pada bulan Agustus, wilayah NTT berada pada puncak musim kemarau. Musim kemarau di wilayah Manggarai Barat identik dengan angin Timur-Tenggara dengan kecepatan rata-rata berkisar 20-30 km/jam dan kecepatan angin maksimum dapat mencapai 45 km/jam, bahkan lebih.
BMKG juga mengimbau para petani untuk melakukan pemantauan rutin dan tindakan pengendalian yang tepat dari kemungkinan munculnya hama dan penyakit tanaman yang biasa terjadi saat musim kemarau.
"Petani juga dapat memilih varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kekeringan dan sesuaikan dengan kondisi iklim yang ada," kata Maria.
"Hindari membakar sisa-sisa tanaman, dan selalu update informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG untuk merespons perubahan kondisi cuaca dengan cepat dan tepat," kata Maria.
Baca juga: BMKG perkirakan hujan di beberapa kota besar
Maria berharap imbauan yang disampaikan BMKG dapat membantu petani di Kabupaten Manggarai Barat untuk mengelola usaha pertanian dengan lebih baik selama musim kemarau. "Tetap waspada dan jaga kesehatan serta keselamatan," katanya.