Labuan Bajo (ANTARA) - Desa Wisata Wae Lolos yang dikenal sebagai desa seribu air terjun di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikunjungi sebanyak 11.015 wisatawan sejak Januari sampai akhir Desember 2024.
"Jadi sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2024 jumlah wisatawan mencapai 11.015 orang dengan rincian wisatawan lokal 6.983 orang dan wisatawan asing 4.032 orang," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cunca Plias Desa Wisata Wae Lolos Robert Perkasa dihubungi di Labuan Bajo, Kamis, (2/1).
Ia menambahkan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan yang signifikan ke desa wisata yang tidak jauh dari Labuan Bajo itu.
Para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Wae Lolos menikmati sejumlah spot wisata seperti Air Terjun Cunca Plias Satu, Air Terjun Cunca Plias Dua, Air Terjun Tiwu Galong, Kolam di Atas Awan dan Air Terjun Cunca Ri'i.
Ia menjelaskan berdasarkan pencatatan jumlah pengunjung yang dilakukan sejak 24 Juni 2023 hingga 31 Desember 2023 lalu sebanyak 1.700 wisatawan dengan rincian wisatawan lokal 1.220 orang dan wisatawan mancanegara 480 orang telah mengunjungi Desa Wisata Wae Lolos.
"Sehingga kami mencatat total wisatawan yang berwisata ke Desa Wisata Wae Lolos sejak 24 Juni 2023 hingga 31 Desember 2024 sebanyak 12.715 orang," ungkap Robert.
Desa Wisata Wae Lolos, lanjut dia, ramai dikunjungi karena menjadi alternatif destinasi wisata di Labuan Bajo yang menyuguhkan atraksi alam dan budaya masyarakat lokal.
Ia menambahkan dukungan berbagai pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat serta media massa pada tahun 2024 turut mendukung desa wisata itu makin dikenal luas.
"Desa kami pun telah diluncurkan sebagai desa wisata pada 18 Desember 2024 lalu usai pendampingan dan pelatihan dalam Program Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata (Fasmadewi) oleh pemerintah daerah," katanya.
Baca juga: Dispar Mabar latih pokdarwis promosikan Desa Wisata Wae Lolos
Sebelumnya, kata Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat Stefan Jemsifori mengatakan Desa Wisata Wae Lolos memiliki potensi atraksi alam air terjun dan atraksi budaya serta kuliner lokal yang dapat menjadi alternatif wisata di wilayah daratan.
Baca juga: Kemenparekraf apresiasi kolaborasi tujuh desa pada Senandung Dewi
"Jadi wisata di destinasi super prioritas (DSP) Labuan Bajo bukan hanya di kawasan Taman Nasional Komodo tapi juga di desa sekitar Labuan Bajo," katanya.