Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyebutkan omzet Program Sunday Market Buat Orang Kupang (Saboak) telah mencapai Rp4 miliar hingga pekan kedelapan belas penyelenggaraannya.
“Saboak ini menjadi sebuah kebanggaan Pemkot Kupang, karena kurang lebih sudah 18 minggu berjalan dan omzet yang dihasilkan mencapai Rp4 miliar,” kata Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis di sela Festival Sepe 2025 di Taman Nostalgia Kupang, Sabtu malam.
Ia menjelaskan “Saboak” sebagai visi pemerintahan bersama Wali Kota Kupang Christian Widodo dalam upaya pengembangan ekonomi daerah berbasis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Saboak menghadirkan seratus UMKM setiap pekannya yang secara bergantian diatur oleh Dinas Pariwisata selaku koordinator,” katanya.
Adapun Program "Saboak" resmi dimulai sejak 21 Juni 2025 setiap Sabtu dan Minggu di Taman Nostalgia Kupang.
Menurut Serena, upaya ini sebagai komitmen Pemkot Kupang untuk melayani mulai dari yang terkecil dengan membuka ruang-ruang alternatif bagi UMKM lokal.
“Kami merangkul UMKM-UMKM, anak muda, mama-mama, bapak-bapak, semuanya bisa punya ruang, dimulai dari hal-hal yang kecil,” ujarnya.
Selain itu, ia menilai adanya “Saboak” sebagai destinasi wisata barus sehingga menambah daya tarik bagi wisatawan agar Kupang tidak hanya menjadi kota transit.
Program Saboak telah menghidupkan kembali taman-taman kota sehingga selanjutnya akan dikembangkan ke taman-taman yang lain.
Serena menambahkan program tersebut tidak bersumber dari APBD. Di tengah kondisi efisiensi, ia bersama wali kota berupaya mencari mitra-mitra strategis untuk berkolaborasi seperti melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Ke depan untuk kerja sama TJSL yang baru akan kami perluas ke taman-taman yang lain agar merata,” katanya.
Ia berharap pelaksanaan “Saboak” terus berjalan dalam sinergi yang baik dan memastikan evaluasi berkelanjutan demi pengembangan program tersebut.
Serena menambahkan pemkot juga tengah menyiapkan Program Sinema Sunset, sebagai wadah mendukung film dan komunitas lokal.

