Kupang (ANTARA) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Provinsi Nusa Tenggara Timur mendatangkan lima ton bawang merah untuk mendukung kegiatan operasi pasar, yang sempat dihentikan akibat kehabisan stok.
"Ada sekitar lima ton bawang merah yang tiba hari ini di Kupang untuk selanjutnya dijual lewat operasi pasar," kata Kepala Bidang Humas Bulog Divre Provinsi NTT Zulkarnaen di Kupang, Selasa (30/4).
Ia mengatakan sebagian besar komoditas bawang merah itu didatangkan dari Surabaya, Jawa Timur, dan akan ditambah produksi lokal, yang berasal dari Kota Kupang dan Kabupaten Sabu Raijua.
Dijelaskannya, pasokan ini untuk mengisi stok di gudang karena digunakan untuk operasi pasar pascaharga bawang merah maupun putih di pasar tradisional mengalami kenaikan beberapa waktu lalu.
Pada pekan sebelumnya, lanjut dia, di pasar tradisional Kota Kupang untuk harga bawang merah mencapai Rp30.000/kilogram, sementara bawang putih mencapai Rp70.000/kilogram, sehingga Bulog NTT ambil kebijakan untuk lakukan operasi pasar.
Harga bawang merah yang dijual Bulog NTT dalam kegiatan operasi pasar tersebut senilai Rp25.000/kilogram dan bawang putih seharga Rp23.000/kg. "Namun, stoknya cepat habis digudang, sehingga didatangkan lagi lima ton dari Surabaya untuk melanjutkan operasi pasar," katanya.
Kepala Bulog Divre NTT Eko Pranoto sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu pasokan bawang merah dan putih dari para petani setempat.
Pihaknya memperkirakan pasokan komoditas ini akan kembali memadai sekitar Juni atau Juli 2019 ketika petani lokal di NTT memasuki masa panen. "Kami masih tunggu pasokan dari para petani bawang di NTT. Saat ini, para petani belum panen," ujarnya.
Baca juga: Bulog NTT juga kehabisan stok bawang merah dan putih
Baca juga: Harga bawang putih tembus Rp70.000/kg