Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi menyatakan optimistis bahwa produksi minuman tradisional yang baru diluncurkan, Sophia akan meningkatkan perekonomian rakyat di provinsi berbasiskan kepulauan ini.
"Sophia adalah minuman asli dari NTT yang berstandar internasional sehingga kami yakin ke depan produksinya mampu meningkatkan ekonomi rakyat kita, khususnya bagi mereka yang mengerjakannya selama ini," kata Wagub Josef Nae Soi di Kupang, Kamis (20/6).
Pemerintah Provinsi NTT telah meluncurkan minuman Sophia pada Rabu (19/6/2019) di Kupang, melalui kerja sama dengan pihak Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang yang meneliti minuman tersebut.
Minuman Sophia dengan bahan dasar dari fermentasi enau atau aren yang dikenal dengan Sophi yang diluncurkan itu terdiri dari dua jenis dengan kadar alkohol yang berbeda masing-masing 35 persen dan 40 persen.
Nae Soi mengatakan minuman Sophia nantinya akan dipasarkan dengan sasaran utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah ini, seperti untuk memenuhi kebutuhan saat pesta.
"Artinya, kita tidak perlu lagi membeli merek minuman dari luar, karena kita sudah punya Sophia. Jika harapan ini dapat terwujud, saya optimistis akan membangkitkan ekonomi masyarakat yang mengerjakan dan mengolahnya," kata Nae Soi.
Ia mengatakan, selain itu minuman tersebut juga bisa dipasarkan di berbagai pusat perbelanjaan modern seperti swalayan, mall, ketika sudah mendapat rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga: NTT luncurkan minuman tradisional bernama Sophia
Sophia tingkatkan ekonomi rakyat NTT
"Sophia adalah minuman asli dari NTT yang berstandar internasional sehingga kami yakin ke depan produksinya mampu meningkatkan ekonomi rakyat kita, khususnya bagi mereka yang mengerjakannya selama ini," kata Josef Nae Soi.