Kupang (Antara NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengingatkan masyarakatnya untuk tetap terus ramah dan senyum menyambut kedatangan wisatawan ke daerah ini, karena keramahan-tamahan merupakan modal utama dalam memajukan sektor pariwisata di daerah ini.
"Yang paling penting untuk memajukan pariwisata kita di NTT adalah mengingatkan masyarakat kita untuk terus ramah dan senyum terhadap setiap wisatawan yang datang," kata Gubernur Lebu Raya di Kupang, Sabtu.
Dia mencontohkan, keramahan masyarakat yang sudah terbukti mendukung kemajuan pariwisata seperti hadirnya Hotel Nihiwatu di Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba, yang telah terpilih sebagai hotel terbaik dunia.
Hotel Nihiwatu telah terpilih sebagai terbaik nomor 1 dari ajang "World`s Best Travel Awards 2016", mengalahkan deretan hotel bergengsi di AS, Selandia Baru, Australia, serta Ekuador dan Cile.
"Kenapa Nihiwatu terpilih sebagai hotel terbaik di dunia karena kesan pertama orang-orang yang datang ke sana, masyarakat Sumba merupakan yang paling ramah," katanya.
Lebu Raya mengklaim, para wisatawan yang datang selalu disapah dengan senyum oleh masyarakat setempat dan itu tampak di seluruh Nusa Tenggara Timur.
"Wisatawan yang berkeliling hingga ke kampung-kampung selalu disapa, diajak mampir ke rumah untuk makan, minum, bercerita, ataupun diantar ke tujuannya oleh masyarakat kita," katanya.
Menurutnya, keramahan seperti itu merupakan modal terbesar untuk mengembangkan pariwisata di provinsi kepulauan itu.
Untuk itu, dia berharap budaya keramahan tersebut terus-menerus dijaga dan dipertahankan karena dengan begitu pariwisata di NTT akan cepat maju seperti Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Menurutnya, dengan modal keramahan masyarakat maka kunjungan wisatawan akan terus meningkat seiring dengan perjalanan waktu karena didukung pula dengan upaya pemerintah yang terus mengembangakan berbagai infrastruktur pariwisata dan mengadakan berbagai even-event pomosi seni dan budaya.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, secara terpisah mengatakan keramahan masyarakat di Nusa Tenggara Timur selalu mendapat sanjungan dari wisatawan asing.
Menurutnya, keramahan itu dapat membuat wisatawan nyaman dan ingin berlama-lama mengunjungi berbagai destinasi wisata unggulan maupun ke desa-desa pelosok di Nusa Tenggara Timur.
"Budaya yang ramah akan menjadi aset kita untuk terus menarik kunjungan wisatawan ke Nusa Tenggara Timur karena secara potensi alam semuanya sudah tersedia dengan keindahannya, baik di darat maupun di laut," katanya.
Dia menambahkan, dalam tahun ini pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan ke NTT sebanyak 1,5 juta orang melebihi capai tahun 2016 lalu berjumlah lebih dari 930.000 orang.