Novanto Resmikan Sumur Bor di Kupang

id Novanto

Novanto Resmikan Sumur Bor di Kupang

Ketua DPR Setia Novanto

Novanto mengapresiasi kerja Kementerian PUPR melalui Dirjen SDA yang telah menuntaskan pembangunan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat di Kota Kupang dan TTS.
Kupang (Antara NTT) - Ketua DPR RI Setia Novanto, Senin, meresmikan pemanfaatan sumur bor beserta kelengkapannya di Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dalam sambutannya, Setya Novanto mengapresiasi kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Dirjen Sumber Daya Air yang telah menuntaskan pembangunan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat di Kota Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

"Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kementerian PUPR karena telah membantu masyarakat Bakunase dan Timor Tengah Selatan untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasarnya," katanya.

Hadir dalam persemian itu, Perwakilan dari Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR bersama Unit Pelaksana Teknis di daerah, Wakil Gubernur NTT bersama unsur SKPD, DPRD, dan aparat keamanan TNI-Polri, serta elemen masyarakat setempat.

Masyarakat NTT, kata anggota DPR dari daerah pemilihan NTT II itu, selain membutuhan infrastruktur dalam skala besar, penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih sangat penting dan mendesak.

Menurutnya, ketersediaan air bersih yang cukup sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menjalankan rutinitas hidupnya dengan layak dan terhindar dari berbagai penyakit.

"Kalau tubuh kita sehat maka akan mendukung akal dan jiwa kita juga menjadi sehat sehingga partisipasi dalam pembangunan juga bisa meningkat," katanya.

Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengaku, sangat mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo melalui kementerian terkaitnya yang memprioritaskan pada pembangunan infrastruktur.

Sebab, katanya, tanpa infrastruktur yang memadai maka tidak mungkin bangsa ini bisa mencapai kesejahteraan terutama pemerataan pembangunan di wilayah Indonesia bagian timur, lebih khusus di Nusa Tenggara Timur.

"Pembangunan infrastruktur ini juga bertujuan untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, sebagai salah satu perwakilan masyarakat NTT di pusat, ia mengaku akan terus mendesak pemerintah agar terus meningkatkan pembangunan infrastruktur di provinsi selaksa pulau itu.

Untuk itu, katanya, khususnya pembangunan air bersih dan sanitasi, ia meminta pemerintah provinsi dan kabupaten setempat untuk menyusun perencanaan yang baik dan tidak lelah untuk meyakinkan pemerintah pusat agar mendapatkan alokasi anggaran yang lebih besar.

"Tapi setelah mendapat alokasi anggaran, saya minta agar pembangunan dilakukan dengan baik dan transparan, jangan lupa juga melibatkan perguruan tinggi, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat supaya pembangunan betul-betul efektif dan mendapat dukungan masyarakat setempat," katanya.

Ia pun meminta masyarakat Bakunase agar menjaga, memelihara, dan memanfaatan sumur bor itu secara baik sehingga dapat digunakan dengan awet dalam waktu yang lama.

"Masyarakat harus memanfaatkan air secukupnya, tidak perlu boros, dan memikirkan juga kebutuhan anggota masyarakat lainnya," katanya.

Sumur bor di Kelurahan Bakunase itu merupakan salah satu dari enam sumur bor yang dibangun pemerintah untuk mengatasi krisis air minum di NTT, 

Lima sumur bor sisanya adanya di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan yang dibiayai dengan dana DIPA (Daftar Isian Penggunaan Anggaran) APBN untuk penyediaan ari baku tahun anggaran 2016 dengan total anggaran Rp5,54 miliar.

Kedalaman sumur itu 60 meter dengan debit produksi mencapai 3 liter/detik atau setara dengan kebutuhan 3.000 orang. Tenaaga listrik penggerak menggunakan pembangkit tenaga surya.