Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di provinsi berbasiskan kepulauan ini mencapai sebesar Rp1,6 triliun pada 2020.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Badan Keuangan Daerah Provinsi NTT Zakarias Moruk, menanggapi pertanyaan seputar upaya pemerintah daerah mengurangi ketergantungan dana transfer dari pemerintah pusat melalui peningkatan PAD.
“Bapak Gubernur (Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, red) sudah memberikan target PAD untuk 2020 ini sebesar Rp1,6 triliun,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang, Jumat, (15/5).
Baca juga: Pada 2023, PAD NTT ditargetkan Rp3 triliun
Baca juga: Kontribusi PT Flobamor terhadap PAD NTT sebesar Rp1,5 miliar
Ia mengatakan target PAD ini meningkat dari target pada 2019 yakni sebesar Rp1,2 triliun.
Pada 2019 lalu, lanjut dia, realisasi PAD NTT melampau target yang ditetapkan dengan capaian sebesar Rp1,4 triliun.
Zakarias Moruk mengatakan, meskipun di tengah kondisi pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19, Pemeprov NTT tetap berupaya mengejar target PAD yang ditetapkan.
Ia menyebutkan, beberapa upaya pemerintah di antaranya dengan mendorong pengembangan potensi yang dimiliki seperti rumput laut, peternakan, dan pertanian.
“Di Pulau Timor ini dulu terkenal dengan produksi sapi. Oleh karena itu Pemprov NTT sedang mendorong kembali produksi ini,” katanya.
Selain itu, Pemprov NTT juga mengembangkan komoditas jagung dengan luas mencapai 10 ribu hektare.
“BPTP Naibonat dan Dinas Pertanian sudah melakukan penelitian soal jagung ini dan dari hitungan yang ada kita bisa menghasilkan pendapatan Rp100 miliar lebih dari produksi jagung,” katanya.
Baca juga: Kontribusi Bank NTT terhadap PAD mencapai Rp66 miliar
Ia menambahkan bahwa pada 2021, pengembangan jagung akan ditingkatkan dengan target mencapai 100 ribu hektare.
“Dengan upaya ini Pemprov NTT optimistis PAD tiap tahun akan meningkat dan Bapak Gubernur juga telah menargetkan pada 2023 nanti PAD NTT mencapai Rp3 triliun,” katanya.