PLN bantu alat produksi keripik untuk UMKM di Sikka
Bantuan peralatan yang kami salurkan untuk UMKM Keripik Bunga berupa peralatan masak dan peralatan untuk kemasan produk
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Flores menyalurkan bantuan peralatan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Keripik Bunga yang memproduksi makanan berupa keripik di Desa Kloangpopot, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
"Bantuan peralatan yang kami salurkan untuk UMKM Keripik Bunga berupa peralatan masak dan peralatan untuk kemasan produk," kata Manager Bagian Pertanahan PLN UPP Flores, Kurniawan Wiraguna, dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Kupang, Senin, (20/7).
Baca juga: NTT mendapat bantuan sambungan listrik gratis untuk 4.143 KK
Ia mengatakan, UMKM merupakan sektor usaha yang perlu diselamatkan di tengah pandemi virus Corona jenis baru atau COVID-19 ini.
Untuk itu, lanjut dia, PLN secara bertahap berupaya menggairahkan kembali UMKM agar kembali berproduksi dengan menyalurkan bantuan peralatan melalui program CSR seperti yang dilakukan kepada UMKM Keripik Bunga.
"Fokus utama bantuan kami adalah pada peningkatan kapasitas produksi agar mereka semakin berkembang dan diharapkan semakin banyak pula tenaga kerja yang terserap," katanya.
Ia berharap bantuan peralatan produksi ini membuat para pelaku UMKM Keripik Bunga yang terdiri dari ibu-ibu di desa setempat lebih bersemangat dalam berproduksi.
Sementara itu, Ketua Pengurus UMKM Keripik Bunga, Eky Gonang mengatakan, pihak mengapresiasi dukungan PLN untuk menghidupkan usaha produksi keripik mereka di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini.
"Bantuan ini tentu sangat bermanfaat bagi kami dan ini sebagai pendorong bagi kami untuk mengembangkan usaha kami ke depan," katanya.
Baca juga: PLN NTT latih puluhan kader posyandu di Kolbano cegah kekerdilan
Baca juga: Sebanyak 320.000 pelanggan listrik di NTT dapat keringanan biaya listrik
Ia menjelaskan, selama ini kapasitas produksi keripik di UMKM itu sangat terbatas karena diolah secara manual dengan peralatan dan bahan yang sederhana seperti tungku dan kayu bakar.
Kondisi ini yang membuat pihaknya mengalami kesulitan ketika memenuhi pesanan keripik dalam jumlah banyak. "Tetapi sekarang dengan peralatan masak dan alat untuk kemasan yang lebih moderen ini tentu akan memudahkan kami dalam meningkatkan kapasitas produksi keripik," kata Eky.
"Bantuan peralatan yang kami salurkan untuk UMKM Keripik Bunga berupa peralatan masak dan peralatan untuk kemasan produk," kata Manager Bagian Pertanahan PLN UPP Flores, Kurniawan Wiraguna, dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Kupang, Senin, (20/7).
Baca juga: NTT mendapat bantuan sambungan listrik gratis untuk 4.143 KK
Ia mengatakan, UMKM merupakan sektor usaha yang perlu diselamatkan di tengah pandemi virus Corona jenis baru atau COVID-19 ini.
Untuk itu, lanjut dia, PLN secara bertahap berupaya menggairahkan kembali UMKM agar kembali berproduksi dengan menyalurkan bantuan peralatan melalui program CSR seperti yang dilakukan kepada UMKM Keripik Bunga.
"Fokus utama bantuan kami adalah pada peningkatan kapasitas produksi agar mereka semakin berkembang dan diharapkan semakin banyak pula tenaga kerja yang terserap," katanya.
Ia berharap bantuan peralatan produksi ini membuat para pelaku UMKM Keripik Bunga yang terdiri dari ibu-ibu di desa setempat lebih bersemangat dalam berproduksi.
Sementara itu, Ketua Pengurus UMKM Keripik Bunga, Eky Gonang mengatakan, pihak mengapresiasi dukungan PLN untuk menghidupkan usaha produksi keripik mereka di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini.
"Bantuan ini tentu sangat bermanfaat bagi kami dan ini sebagai pendorong bagi kami untuk mengembangkan usaha kami ke depan," katanya.
Baca juga: PLN NTT latih puluhan kader posyandu di Kolbano cegah kekerdilan
Baca juga: Sebanyak 320.000 pelanggan listrik di NTT dapat keringanan biaya listrik
Ia menjelaskan, selama ini kapasitas produksi keripik di UMKM itu sangat terbatas karena diolah secara manual dengan peralatan dan bahan yang sederhana seperti tungku dan kayu bakar.
Kondisi ini yang membuat pihaknya mengalami kesulitan ketika memenuhi pesanan keripik dalam jumlah banyak. "Tetapi sekarang dengan peralatan masak dan alat untuk kemasan yang lebih moderen ini tentu akan memudahkan kami dalam meningkatkan kapasitas produksi keripik," kata Eky.