Kerja sama BOPLBF-Disnak Mabar gelar pelatihan pemotongan daging

id BOPLBF, NTT, Kota Kupang,labuan bajo

Kerja sama BOPLBF-Disnak Mabar gelar pelatihan pemotongan daging

Peserta latihan pemotongan daging berpose bersama di Labuan bajo. (Antara/HO-BOP Labuan BaJo.)

​​​​​​​Saya lihat di Kabupaten Manggarai Barat ini, banyak sekali bagian daging dari sapi ini terbuang sia-sia, contoh lidah sapi, bagian ini sangat disukai oleh masyarakat di Eropa, di Indonesia lidah sapi juga digunakan sebagai sate padang
Kupang (ANTARA) - Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) bekerja sama dengan Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai Barat, menggelar Pelatihan Butcher (Pemotongan Daging) di salah satu hotel di Labuan Bajo pada Kamis, (27/8).

“Terima kasih kepada Dinas Peternakan telah bersama-sama BOPLBF melaksanakan pelatihan ini. Kita sadar, sumber daya manusia memiliki peranan sangat penting dalam mewujudkan pariwisata super premium yang sedang kita bangun bersama,” kata Direktur BOPLBF Shana Fatima saat membuka kegiatan Pelatihan Butcher itu di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca juga: BOPLBF diminta percepat pengembangan pariwisata Labuan Bajo

Shana juga menegaskan, masih banyak lagi kegiatan-kegiatan pelatihan yang akan terus BOPLBF laksanakan dengan harapan dapat makin meningkatkan kompetensi masyarakat, khususnya dalam rangka menunjang Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium.

“Destinasi super premium hanya dapat didukung oleh sumber daya manusia yang premium juga. Masyarakat Labuan Bajo sedang ditantang untuk menjawab kebutuhan daerahnya dan kami siap mendampingi masyarakat Labuan Bajo untuk terus dapat memperkuat kapasitas SDM nya melalui peningkatan berbagai keterampilan dan keahlian dengan mengadakan berbagai pelatihan,” tegas Shana.

Shana mengatakan bahwa dalam kegiatan itu terdapat 20 orang peserta yang ikut dalam pelatihan terdiri dari para pelaku industri peternakan Manggarai Barat.

Kadis Peternakan Mabar drh. Theresia Primadona Asmon berterima kasih kepada BOPLBF atas terlaksananya kegiatan Pelatihan Butcher (Pemotongan Daging) dan sekaligus berharap akan sering diadakan kegiatan pelatihan serupa dengan tujuan makin meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mendukung pariwisata di Labuan Bajo Flores.

“Ini merupakan kegiatan kami pertama yang bekerja sama dengan BOPLBF. Saya berterima kasih kepada BOPLBF yang telah menginisiasi kegiatan pelatihan ini dan berharap akan ada kegiatan-kegiatan penting seperti ini dikemudian hari,” tambah Theresia.

Lebih lanjut Theresia menekankan pentingnya kegiatan pelatihan serupa, sehingga dapat meningkatkan kompetensi SDM di Manggarai Barat yang dibutuhkan untuk menunjang pariwisata.

Karena sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting untuk pariwisata. Jika infrastruktur dapat dikerjakan satu kali proyek, peningkatan kualitas sumber daya manusia harus bertahap agar mencapai SDM yang berkualitas.

Kegiatan Pelatihan Butcher ini sendiri diadakan mulai pagi hari pukul 09.00 WITA dengan pemaparan materi teknik-teknik pemotongan daging oleh narasumber Chef Michael. Dilanjutkan praktek oleh para peserta pada sore hari yang didampingi langsung oleh Chef Michael di bibir pantai Hotel Pura Sari Beach.

Melalui kegiatan ini, para peserta dilatih tentang cara dan teknik pemotongan, dan kategorisasi daging sesuai kebutuhan untuk bahan makanan seperti rendang, se’i, dan lainnya. Melalui pelatihan ini, salah satu narasumber yang merupakan chef berharap, agar peserta lebih mengetahui kategorisasi daging agar bagian-bagian dari daging sapi yang bernilai materil tidak terbuang sia-sia.

Baca juga: BOP Labuan Bajo rancang tata perjalanan wisatawan

“Saya lihat di Kabupaten Manggarai Barat ini, banyak sekali bagian daging dari sapi ini terbuang sia-sia, contoh lidah sapi, bagian ini sangat disukai oleh masyarakat di Eropa, di Indonesia lidah sapi juga digunakan sebagai sate padang,” ungkap Chef Michael.

Juru masak yang dikenal dengan gayanya yang nyentrik ini juga berharap, masyarakat Manggarai Barat dapat lebih memanfaatkan bagian-bagian dari daging sapi yang selama ini tidak diolah, melainkan dibuang.