OJK beri edukasi keuangan bagi ratusan guru di NTT
Edukasi ini merupakan salah satu program kerja OJK dalam rangka meningkatkan pemahaman kepada para guru khususnya guru tingkat SMP terhadap lembaga jasa keuangan
Kupang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan edukasi keuangan bagi sekitar 665 orang guru tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-NTT untuk meningkatkan pemahaman terkait lembaga jasa keuangan.
Kegiatan edukasi yang dilakukan secara virtual bekerja sama dengan sejumlah pihak itu, juga hadir sebagai narasumber di antaranya Dinas Pendidikan se-NTT, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) NTT, Pegadaian Area Kupang, serta Bank Rakyat Indonesia Cabang Kupang.
Baca juga: OJK NTT dorong pemda bentuk TPAKD dorong pertumbuhan ekonomi
"Edukasi ini merupakan salah satu program kerja OJK dalam rangka meningkatkan pemahaman kepada para guru khususnya guru tingkat SMP terhadap lembaga jasa keuangan," kata Kepala OJK Provinsi NTT Robert Sianipar di Kupang, Senin, (19/10).
Ia mengatakan kegiatan edukasi keuangan kepada para guru ini merupakan hal yang penting dilakukan karena berdasarkan data nasional tahun 2019, indeks literasi atau pemahaman masyarakat Provinsi NTT mengenai produk dan jasa keuangan hanya 27,82 persen. Sedangkan indeks inklusi atau penggunaan dari produk dan atau jasa keuangan di Provinsi NTT hanya sebesar 60,63 persen.
"Ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang telah menggunakan produk jasa keuangan namun belum mengetahui secara jelas resiko, biaya-biaya, dan kewajiban terkait produk keuangan tersebut," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, kegiatan edukasi keuangan ini merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan secara berkelanjutan guna meningkatkan pemahaman berbagai kalangan masyarakat tentang inklusi keuangan.
"Salah satunya juga meningkatkan pemahaman masyarakat agar tidak terjebak dengan praktik investasi bodong yang marak ditawarkan di mana-mana," katanya.
Robert menambahkan melalui edukasi ini para guru atau peserta diharapkan dapat mengajarkan kembali kepada anak didiknya berbagai pengetahuan mengenai OJK dan industri jasa keuangan dengan baik dan tepat.
Baca juga: Pertumbuhan kredit di NTT semester I-2020 mencapai 1,49 persen
"Dengan begitu kami berharap semakin banyak kalangan masyarakat termasuk generasi muda yang semakin cerdas dalam memanfaatkan berbagai produk dan jasa keuangan," katanya.
Kegiatan edukasi yang dilakukan secara virtual bekerja sama dengan sejumlah pihak itu, juga hadir sebagai narasumber di antaranya Dinas Pendidikan se-NTT, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) NTT, Pegadaian Area Kupang, serta Bank Rakyat Indonesia Cabang Kupang.
Baca juga: OJK NTT dorong pemda bentuk TPAKD dorong pertumbuhan ekonomi
"Edukasi ini merupakan salah satu program kerja OJK dalam rangka meningkatkan pemahaman kepada para guru khususnya guru tingkat SMP terhadap lembaga jasa keuangan," kata Kepala OJK Provinsi NTT Robert Sianipar di Kupang, Senin, (19/10).
Ia mengatakan kegiatan edukasi keuangan kepada para guru ini merupakan hal yang penting dilakukan karena berdasarkan data nasional tahun 2019, indeks literasi atau pemahaman masyarakat Provinsi NTT mengenai produk dan jasa keuangan hanya 27,82 persen. Sedangkan indeks inklusi atau penggunaan dari produk dan atau jasa keuangan di Provinsi NTT hanya sebesar 60,63 persen.
"Ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang telah menggunakan produk jasa keuangan namun belum mengetahui secara jelas resiko, biaya-biaya, dan kewajiban terkait produk keuangan tersebut," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, kegiatan edukasi keuangan ini merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan secara berkelanjutan guna meningkatkan pemahaman berbagai kalangan masyarakat tentang inklusi keuangan.
"Salah satunya juga meningkatkan pemahaman masyarakat agar tidak terjebak dengan praktik investasi bodong yang marak ditawarkan di mana-mana," katanya.
Robert menambahkan melalui edukasi ini para guru atau peserta diharapkan dapat mengajarkan kembali kepada anak didiknya berbagai pengetahuan mengenai OJK dan industri jasa keuangan dengan baik dan tepat.
Baca juga: Pertumbuhan kredit di NTT semester I-2020 mencapai 1,49 persen
"Dengan begitu kami berharap semakin banyak kalangan masyarakat termasuk generasi muda yang semakin cerdas dalam memanfaatkan berbagai produk dan jasa keuangan," katanya.