OJK sebut 308.737 pelajar NTT miliki buku tabungan lewat Program KEJAR
Ratusan ribu pelajar ini telah difasilitasi untuk memanfaatkan produk tabungan secara khusus dirancang untuk kalangan pelajar, baik yang berbasis konvensional berupa simpanan pelajar atau SimPel maupun syariah atau SimPel iB
Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Robert Sianipar mengatakan sebanyak 308.737 pelajar di NTT telah memiliki buku rekening tabungan di bank yang dihadirkan lewat Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
"Ratusan ribu pelajar ini telah difasilitasi untuk memanfaatkan produk tabungan secara khusus dirancang untuk kalangan pelajar, baik yang berbasis konvensional berupa simpanan pelajar atau SimPel maupun syariah atau SimPel iB," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (2/11).
Ia menjelaskan Program KEJAR ini telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo bersama OJK Pusat dan beberapa bank pelaksana sejak 14 Juni 2015 lalu.
Beberapa fitur yang dihadirkan dalam program ini, lanjut dia, disesuaikan dengan karakteristik para pelajar seperti setoran awal tabungan yang ringan senilai Rp5.000 untuk jenis konvensional dan Rp1.000 untuk jenis syariah.
"Selanjutnya minimum setoran hanya Rp1.000 yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan dan tentunya menggunakan nama pelajar yang bersangkutan itu sendiri," katanya.
Robert menjelaskan khusus di NTT, jumlah pelajar yang telah mengikuti Program KEJAR ini sudah mencapai sebanyak 308.737 orang yang tercatat hingga September 2020.
Pihaknya berupaya agar semakin banyak pelajar di provinsi berbasiskan kepulauan ini bisa ikut serta dalam program tersebut, seperti penambahan sebanyak 500 pelajar di Kabupaten Rote Ndao beberapa waktu lalu.
Baca juga: OJK beri edukasi keuangan bagi ratusan guru di NTT
Dalam rangka meningkatkan keikutsertaan para pelajar dalam Program KEJAR, lanjut dia, OJK terus berkolaborasi secara aktif dengan pemerintah pusat dan daerah, industri perbankan, kementerian/lembaga, serta stakeholders terkait lainnya.
Baca juga: OJK sebut penyaluran pinjaman dana secara daring di NTT meningkat
"Kami berkomitmen akan terus mengkampanyekan budaya menabung sejak dini melalui beragam bentuk kegiatan dan dukungan kebijakan yang dibutuhkan," katanya.
"Ratusan ribu pelajar ini telah difasilitasi untuk memanfaatkan produk tabungan secara khusus dirancang untuk kalangan pelajar, baik yang berbasis konvensional berupa simpanan pelajar atau SimPel maupun syariah atau SimPel iB," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (2/11).
Ia menjelaskan Program KEJAR ini telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo bersama OJK Pusat dan beberapa bank pelaksana sejak 14 Juni 2015 lalu.
Beberapa fitur yang dihadirkan dalam program ini, lanjut dia, disesuaikan dengan karakteristik para pelajar seperti setoran awal tabungan yang ringan senilai Rp5.000 untuk jenis konvensional dan Rp1.000 untuk jenis syariah.
"Selanjutnya minimum setoran hanya Rp1.000 yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan dan tentunya menggunakan nama pelajar yang bersangkutan itu sendiri," katanya.
Robert menjelaskan khusus di NTT, jumlah pelajar yang telah mengikuti Program KEJAR ini sudah mencapai sebanyak 308.737 orang yang tercatat hingga September 2020.
Pihaknya berupaya agar semakin banyak pelajar di provinsi berbasiskan kepulauan ini bisa ikut serta dalam program tersebut, seperti penambahan sebanyak 500 pelajar di Kabupaten Rote Ndao beberapa waktu lalu.
Baca juga: OJK beri edukasi keuangan bagi ratusan guru di NTT
Dalam rangka meningkatkan keikutsertaan para pelajar dalam Program KEJAR, lanjut dia, OJK terus berkolaborasi secara aktif dengan pemerintah pusat dan daerah, industri perbankan, kementerian/lembaga, serta stakeholders terkait lainnya.
Baca juga: OJK sebut penyaluran pinjaman dana secara daring di NTT meningkat
"Kami berkomitmen akan terus mengkampanyekan budaya menabung sejak dini melalui beragam bentuk kegiatan dan dukungan kebijakan yang dibutuhkan," katanya.