Gubernur optimis lumbung pangan atasi kemiskinan di Sumba Tengah
Kita berhitung betul, kabupaten ini (Sumba Tengah) adalah kabupaten termiskin di NTT, karena itu dengan food estate ini akan membawa daerah itu keluar dari masalah ini
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan program lumbung pangan (food estate) yang dihadirkan pemerintah Pusat di Kabupaten Sumba Tengah akan mengatasi persoalan kemiskinan di daerah itu sebagai kabupaten termiskin di NTT.
"Kita berhitung betul, kabupaten ini (Sumba Tengah) adalah kabupaten termiskin di NTT, karena itu dengan segala upaya lewat food estate akan membawa keluar dari masalah ini," katanya saat memberikan sambutan dalam acara wisuda yang digelar Universitas Nusa Cendana secara tatap muka dalam jumlah terbatas serta virtual di Kupang, Jumat, (26/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan program food estate yang dihadirkan pemerintah pusat di Kabupaten Sumba Tengah, Pulau Sumba.
Gubernur Viktor mengatakan saat ini program food estate dijalankan pada lahan produksi seluas 5.000 hektare terdiri dari 3.000 ha lahan padi dan 2.000 ha jagung dan akan meningkat hingga 10.000 hektare di tahun 2022.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo juga telah meninjau langsung program food estate di Sumba Tengah pada Selasa (23/2) dan menyambut gembira melihat program tersebut.
Presiden akhirnya memutuskan agar di daerah tersebut dibangun bendungan untuk mendukung peningkatan lahan produksi mencapai hingga 10.000 hektare.
Gubernur Viktor mengatakan Sumba Tengah memang merupakan kabupatern termiskin di NTT sehingga tidak bisa dibiarkan terus berada dalam kondisi seperti itu.
"Tidak bisa kita bilang karena miskin tidak bisa kita diterapkan (program food estate). Lalu kita menerima nasib bahwa memang seperti itu," katanya.
Baca juga: Kunjungan Jokowi ke Sumba Tengah mampu angkat moralitas petani
Baca juga: Presiden Jokowi: Lumbung pangan di Sumba Tengah akan capai 10 ribu hektare
Ia mengatakan berbagai upaya harus dilakukan untuk membawa daerah tersebut keluar dari kemiskinan seperti yang sedang dilakukan saat ini melalui program food estate ini.
"Kita harus membuat segala daya dan upaya dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki untuk menjawab seluruh masalah itu.
"Kita berhitung betul, kabupaten ini (Sumba Tengah) adalah kabupaten termiskin di NTT, karena itu dengan segala upaya lewat food estate akan membawa keluar dari masalah ini," katanya saat memberikan sambutan dalam acara wisuda yang digelar Universitas Nusa Cendana secara tatap muka dalam jumlah terbatas serta virtual di Kupang, Jumat, (26/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan program food estate yang dihadirkan pemerintah pusat di Kabupaten Sumba Tengah, Pulau Sumba.
Gubernur Viktor mengatakan saat ini program food estate dijalankan pada lahan produksi seluas 5.000 hektare terdiri dari 3.000 ha lahan padi dan 2.000 ha jagung dan akan meningkat hingga 10.000 hektare di tahun 2022.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo juga telah meninjau langsung program food estate di Sumba Tengah pada Selasa (23/2) dan menyambut gembira melihat program tersebut.
Presiden akhirnya memutuskan agar di daerah tersebut dibangun bendungan untuk mendukung peningkatan lahan produksi mencapai hingga 10.000 hektare.
Gubernur Viktor mengatakan Sumba Tengah memang merupakan kabupatern termiskin di NTT sehingga tidak bisa dibiarkan terus berada dalam kondisi seperti itu.
"Tidak bisa kita bilang karena miskin tidak bisa kita diterapkan (program food estate). Lalu kita menerima nasib bahwa memang seperti itu," katanya.
Baca juga: Kunjungan Jokowi ke Sumba Tengah mampu angkat moralitas petani
Baca juga: Presiden Jokowi: Lumbung pangan di Sumba Tengah akan capai 10 ribu hektare
Ia mengatakan berbagai upaya harus dilakukan untuk membawa daerah tersebut keluar dari kemiskinan seperti yang sedang dilakukan saat ini melalui program food estate ini.
"Kita harus membuat segala daya dan upaya dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki untuk menjawab seluruh masalah itu.