50 pelaku usaha di NTT belajar jadi entreprenuer muda

id BI, NTT, BI YES,Kota Kupang

50 pelaku usaha di NTT belajar jadi entreprenuer muda

Kick Off BI YES tahap dua di Kota Kupang. ANTARA/Kornelis Kaha

Di zaman yang moderen seperti ini kita butuh pengusaha-pengusaha muda yang mau berusaha agar mampu meningkatkan perekonomian NTT
Kupang (ANTARA) - Sebanyak 50 peserta pelaku usaha dan kalangan milineal yang ingin belajar dunia usaha mengikuti kegiatan "Bank Indonesia Young Entrepreneur School" (BI Yes).

Kepala BI Perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atamaja kepada wartawan usai membuka kegiatan BI Yes di Kupang, Kamis  (10/6) mengatakan bahwa kegiatan BI Yes kali ini merupakan kegiatan tahap kedua.

"Pelatihan ini merupakan bacht kedua, di mana ada 50 peserta, baik yang basic atau yang baru belajar serta mereka yang sudah memulai usaha tetapi masih ingin belajar menjadi entrepreneur yang sukses," katanya.

Pelaksaan kegiatan BI Yes itu sendiri ujar dia akan berlangsung selama tiga bulan yang mana aktivitas belajarnya akan dilaksanakan pada setiap hari Sabtu, dengan waktu jam belajar selama kurang lebih lima jam.

Sementara itu untuk mentor yang memberikan materi bagi calon pengusaha-pengusaha muda NTT itu berasal dari Kadin NTT, perbankan, dan beberapa e-commerce yang akan dilakukan secara daring maupun tatap muka.

Lebih lanjut, kata Nyoman pelaksanaan BI Yes bacht kedua ini sebenarnya bertujuan untuk menciptakan pengusaha-pengusaha baru baik itu mikro kecil, dan menengah serta pengusaha besar, sehingga mampu meningkatkan perekonomian daerah NTT itu sendiri.

Sebab, jika belajar dari beberapa daerah di dunia, suatu daerah itu maju perekonomiannya karena memang banyak pengusahanya tidak hanya pengusaha besar, tetapi juga pengusaha-pengusaha mikro kecil dan menengahnya.

Untuk tahun 2021 ini akan ada tiga batch BI Yes yang artinya bahwa akan ada 150 calon entrepereneur dari NTT yang ingin belajar menjadi pengusaha.

NTT diharapkan menjadi salah satu provinsi yang mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan karena akan muncul pengusaha-pengusaha muda yang mampu membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan lapangan pekerjaan.

Baca juga: Pemkot Kupang dukung komitmen BI perluas penggunaan QRIS

Sementara itu Kepala Biro Ekonomi dan Kerjasama Setda Provinsi NTT Leri Rupidara menilai bahwa terobosan yang dilakukan oleh BI NTT patut diapresiasi karena membantu pemerintah untuk menciptakan pengusaha-pengusaha muda di NTT.

Baca juga: BI luncurkan digitalisasi pasar tradisional di Kota Kupang

"Pemerintah tentunya sangat mendukung hal ini. Di zaman yang moderen seperti ini kita butuh pengusaha-pengusaha muda yang mau berusaha agar mampu meningkatkan perekonomian NTT," ujarnya.