Kibar Indonesia Lakukan Pelatihan Terhadap 100 Anak

id Pelatihan

Kibar Indonesia Lakukan Pelatihan Terhadap 100 Anak

Ketua Umum Kibar Indonesia Ir HM Nurcahyo Riswanto memberikan sertifikat secara simbolis kepada para peserta dan penandatangan MoU antara Kibar Indonesia dengan Yabiku sebagai mitra untuk saling mendukung dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. (Foto

Kibar Indonesia melakukan pelatihan bagi 100 anak putus sekolah dan ibu rumah tangga di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT untuk meningkatkan keterampilannya di sektor peternakan, pertanian dan menjahit.
Kefamenanu (Antara NTT) - Kibar Indonesia, sebuah ormas yang bergerak di sektor pendidikan, melakukan pelatihan bagi 100 anak putus sekolah dan ibu rumah tangga di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT untuk meningkatkan keterampilannya di sektor peternakan, pertanian dan menjahit.

"Kegiatan pendidikan dan pelatihan ini merupakan kerja sama antara Kibar Indonesia dan Lembaga Pelatihan Kursus (LPK) Feto Mone yang dimulai dari 11 sampai 19 Desember 2017 di Kefamenanu," kata Ketua Umum Kibar Indonesia Ir HM Nurcahyo Riswanto di Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Senin.

Ia mengatakan kegiatan pendidikan dan pelatihan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing, sehingga Kibar Indonesia memilih sektor peternakan, pertanian dan menjahit sebagai sumber dasar pelatihan yang dinilai cocok dengan potensi yang ada di Kabupaten Timor Tengah Utara.

"Ini merupakan tahap awal sekaligus meluncurkan kerja sama antara Kibar Indonesia dengan LPK daerah, dalam rangka mengimplemenatasikan program pemerintah di sektor pendidikan dan kewirausaha, dalam konteks penurunan angka pengangguran dan perang melawan buta aksara," kata Riswanto.

Ia menambahkan peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam membantu kerja pemerintah, sehingga lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau ormas sebaiknya mengambil peran sepert ini, meski tidak gampang karena dibutuhkan ketulusan dalam bekerja.

Pasalnya, kata Riswanto, data keluarga prasejahtera yang dimiliki tidak akurat, sehingga tim kami dari Kibar Indonesia dan LPK Feto Mone melakukan verifikasi berkali-kali sehingga data yang masuk ke kementerian benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai juknis dari Kemendikbud.

Kegiatan tersebut dapat terselenggara berkat kerja keras Tim PIP (Program Indonesia Pintar) Kibar Indonesia bersama LPK Feto Mone binaan Ibu Maria FillianaTahu.

"Sebagai putra daerah NTT tentu saya bangga dapat berpartisipasi membangun daerah. Ini kado ulang tahun bagi NTT yang akan merayakan ulang tahunnya ke-59 pada 20 Desember 2017," kata Sekretaris Jenderal Kibar Indonesia Frans Watu.

Ia mengatakan setelah melakukan kegiatan di NTT, Kibar Indonesia akan melakukan "road show" ke Medan, Lampung, Manado, Mamuju, Palu, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Barat.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Amanaut Bife Kuan (Yabiku) Maria Filiana Tahu menjelaskan bahwa program ini ditujukan untuk anak usia sekolah yang tidak sekolah (ATS).

"Ini bentuk keberpihakan pemerintah terhadap anak-anak yang putus sekolah dari keluarga yang tidak mampu, dan melalui pendidikan non formal ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru sehingga dapat menekan jumlah pengangguran dan buta aksara di Kabupaten Timor Tengah Utara," katanya.

Politisi dari PDI Perjuangan itu mengharapkan masyarakat mau pro aktif mendaftarkan diri ke Yabiku untuk meningkatkan kewirausahaannya sesuai kebutuhan di Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu dan Malaka seperti minat beternak, bertani, perbengkelan dan menjahit.

Kegiatan pelatihan dasar menjahit bagi anak putus sekolah dan ibu rumah tangga itu, ditutup dengan pemberian sertifikat secara simbolis kepada para peserta dan penandatangan MoU antara Kibar Indonesia dengan Yabiku sebagai mitra untuk saling mendukung dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Dukung BUMN

Kibar Indonesia sebagai ormas mempunyai unit pemberdayaan masyarakat yang melakukan pemetaan (social mapping) penyaluran CSR perusahaan BUMN guna mendukung program BUMN Hadir Untuk Negeri.

Program Indonesia Pintar (PIP) adalah program prioritas Presiden Joko Widodo untuk membantu siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas, merata, dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh anak Indonesia.

Tingginya angka putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan pendidikan formal dapat berdampak pada bertambahnya angka kemiskinan dan selanjutnya akan dapat memicu munculnya permasalahan sosial.

Untuk mengatasinya, pemerintahan Presiden Joko Widodo mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan masyarakat melalui program pendidikan kecakapan wirausaha.

Program pendidikan kecakapan kewirausaha ini merupakan program pelayanan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dan ketrampilan berwirausaha sesuai dengan kebutuhan dan peluang usaha yang ada di masyarakat.

Untuk itu perlu didukung dana bantuan yang disalurkan melalui lembaga yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kibar Indonesia sebagai organisasi kemasyarakatan dengan visi kekaryaan merupakan embrio dari perjuangan Joko Widodo dalam menata Jakarta Baru dan dilanjutkan membangun Indonesia Hebat dengan slogan Ayo Kerja, Kerja dan Kerja.