240 penderita gizi buruk telah tertangani

id gizi buruk

240 penderita gizi buruk telah tertangani

Kasus gizi buruk di Kota Kupang pada 2017 mencapai 240 kasus. Namun, semua anak penderita gizi buruk berhasil diselamatkan lewat asupan gizi.

240 anak penderita gizi buruk telah tertangani secara baik melalui pelayanan kesehatan di pos pelayanan terpadu (Posyandu) dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) pada tahun 2017.
Kupang (AntaraNews NTT) - Dinas Kesehatan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur menyatakan 240 anak penderita gizi buruk telah tertangani secara baik melalui pelayanan kesehatan di pos pelayanan terpadu (Posyandu) dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) pada tahun 2017.

"Penderita gizi buruk di Kota Kupang jumlah cukup tinggi, sekalipun demikian para penderita telah tertangani secara baik melalui pendampingan dan pemberian makanan tambahan bergizi dilakukan petugas kesehatan di daerah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Arie Wijana melalui Kepala Seksi Gizi, Mariana di Kupang, Selasa.

Mariana mengatakan, berdasarkan temuan petugas kesehatan dan kader posyandu di daerah ini selama tahun 2017 menemukan 240 anak berusia 1-5 tahun mengalami gizi buruk dengan indikator berat badan tidak sesuai dengan tinggi badan.

"Berat badan anak tidak sesuai dengan tinggi badan anak. Kita temukan data ini pada saat pemeriksaan medis di Puskesmas dan posyandu yang rutin memberikan pelayanan kesehatan terhadap anak balita setiap bulan," tegas Mariana.

Penanganan penderita gizi buruk di ibu Kota Provinsi NTT itu melalui pemberian asupan vitamin, suplemen makanan serta obat-oabatan yang bertujuan sebagai penganti metabolisme tubuh anak agar segera pulih.

"Petugas kesehatan Kota Kupang juga memberikan asupan makanan tambahan seperti susu dan makanan bergizi sesuai dengan tingkatan umur penderita guna mempercepat pemulihan metabolisme tubuh anak," tegas Mariana.

Ia mengatakan, tingginya jumlah penderita gizi buruk dialami anak-anak dari keluarga yang memiliki pendapatan ekonomi rendah sehingga kebutuhan asupan gizi anak kurang maksimal dilakukan.

"Banyak orang tua anak hanya memberikan mie kepada anak-anaknya tanpa diberikan makanan bergizi lainnya," tegas Mariana.

Ia menegaskan, dalam penanganan para penderita gizi buruk ini dilakukan melalui tahapan penanganan di posyandu, puskesmas hingga dirujuk ke Rumah Sakit Umum jika penderita memiliki penyakit ikutan.

"Belum ada korban yang meninggal akibat gizi buruk di daerah ini. Semua penderita kita tangani secara baik," ujarnya.

Dikatakannya, jumlah penderita gizi buruk di Kota Kupang tahun 2017 mengalami penurunan apabila dibandingkan pada tahun 2016 dengan jumlah penderita gizi buruk mencapai 270 orang penderita.