100 pucuk senpi ditemukan di perbatasan RI-RDTL

id NTT,Satgas Pamtas RI-Timor Leste,Batalyon Yonarmed 6/3 Kostrad,senjata api,pengamanan senjata,warga perbatasan

100 pucuk senpi ditemukan di perbatasan RI-RDTL

Personel Satgas Pamtas RI-Timor Leste Sektor Barat Yonarmed 6/3 Kostrad saat menjaga sebanyak 100 pucuk senjata yang diamankan dari warga yang tersebar pada sejumlah wilayah di Pulau Timor, NTT, yang berbatasan dengan Timor Leste. (ANTARA/HO-Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat)

Selama masa tugas kami yang berjalan sekitar 6 bulan ini ada 100 pucuk senjata rakitan yang berhasil kami amankan setelah diserahkan secara sukarela oleh warga di perbatasan,"

Kupang (ANTARA) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Timor Leste Sektor Barat mengamankan sebanyak 100 pucuk senjata api (senpi) yang diserahkan warga yang tersebar pada di sejumlah daerah di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan dengan Timor Leste.

"Selama masa tugas kami yang berjalan sekitar 6 bulan ini ada 100 pucuk senjata rakitan yang berhasil kami amankan setelah diserahkan secara sukarela oleh warga di perbatasan," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Timor Sektor Barat Yonarmed 6/3 Kostrad Letkol Arm Andang Radianto dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat (3/9).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan pengamanan senjata yang dimiliki warga oleh Satgas Yonarmed 6/3 Kostrad selama menjalankan tugas pengamanan wilayah perbatasan RI-Timor Leste.

Selain senjata api, kata dia satgas juga mengamankan sebanyak 1.378 butir munisi, lima bahan peledak hingga aksi penggagalan percobaan penyelundupan sebanyak enam kali.

"Apa yang kami capai ini sebagai bagian dari kado termanis dari kami untuk momentum Hari Ulang Tahun ke-65 Batalyon Armed 6/3 Kostrad ini," katanya.

Baca juga: Satgas pamtas RI-RDTL bantu warga bangun rumah adat
Baca juga: Prajurit Kostrad di perbatasan negara harus terus tingkatkan prestasi

Ia mengatakan keberhasilan ini terjadi dikarenakan kerja keras dari para prajurit satgas serta terjalinnya komunikasi dan hubungan yang baik antara prajurit dengan masyarakat di perbatasan RI-Timor Leste.

"Kami juga mengapresiasi warga atas kesadarannya sehingga secara sukarela menyerahkan senjata maupun bahan peledak untuk kami amankan," katanya.

Andang Radianto menambahkan masih tersisa tiga bulan waktu penugasan yang dijalani Satgas Yonarmed 6/3 Kostra sehingga kemungkinan jumlah senjata maupun bahan peledak yang diamankan masih bisa bertambah.

Para prajurit satgas, kata dia akan terus menjalin hubungan komunikasi dan interaksi yang baik serta mengedukasi warga terkait bahaya kepemilikan senjata api sehingga mereka bisa menyerahkannya secara sukarela untuk diamankan.

"Prinsinya kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik dalam penugasan pertama kami dalam menjaga wilayah terdepan NKRI ini," katanya.