Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, memberikan apresiasi atas kehadiran sumur bor air bersih di Dusun Kedu, Desa Ria 1, Kecamatan Riung Barat, Kabupaten Ngada yang digagas oleh Anggota DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat.
"Dusun Kedu merupakan desa persiapan kembang dan air menjadi sangat penting karena mereka mengalami kesulitan air. Tentunya kehadiran sumur bor air bersih itu kami apresiasi sehingga dapat digunakan dengan baik untuk membantu masyarakat setempat," kata Asisten II Setda Ngada Hironimus Reba Watu dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu, (27/11).
Pemerintah Provinsi NTT telah bekerja sama dengan perusahaan minyak asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTTEP) yang beroperasi di Indonesia untuk membangun sumur bor guna peningkatan kualitas air bersih masyarakat.
Hironimus berharap pembangunan sarana prasarana air bersih ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
Dia pun meminta camat dan kepala desa setempat untuk membentuk kelompok pemanfaatan air. Dengan demikian, kelompok tersebut dapat mengatur dan mengelola pemakaian air tersebut serta merawat sarana yang ada.
Pada kesempatan peresmian sumur bor air bersih pada Jumat (26/11), Julie Sutrisno Laiskodat menyampaikan kehadiran PTTEP Indonesia dalam menyediakan sarana air bersih di Dusun Kedu Desa Ria 1 dilakukan atas dasar pentingnya penyediaan air bersih bagi masyarakat.
Bagi Julie, pemenuhan air bersih merupakan masalah yang dialami masyarakat. Oleh karena itu, semua pihak harus bersama-sama memperjuangkan apa yang telah menjadi kebutuhan masyarakat tersebut.
Sementara itu General Manager PTTEP Indonesia Grinchai Hattagam berharap fasilitas sumur air bersih itu akan memberi dampak pada peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat dan sanitasi yang baik. Dia juga ingin sumur air bersih tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan pergerakan ekonomi desa.
Bagi Grinchai, pemanfaatan air bersih bagi masyarakat Desa Ria 1 penting dalam kemajuan manusia Indonesia. Karena itu, sebagai perusahaan yang mengedepankan Sustainable Development Goals (SDGs), PTTEP Indonesia menyambut baik kolaborasi membangun desa yang layak air bersih dan sanitasi bagi masyarakat.
Adapun pembangunan sumur bor dilakukan selama delapan bulan. Proses pembangunan dimulai dari survei geolistrik untuk menentukan titik lokasi kedalaman air bersih di permukaan tanah. Ada berbagai tantangan yang dihadapi seperti tanah yang terletak di lokasi pengeboran dilapisi batuan yang keras dan tebal; cuaca ekstrem seperti hujan dan badai, serta pandemi COVID-1
"Kita berharap sumur ini dapat memberikan hasil berupa peningkatan produktivitas masyarakat," tutup Julie.
Baca juga: PLN NTT latih warga sekitar PLTP Mataloko produksi bahan bangunan
Baca juga: Kemenkumham NTT apresiasi keseriusan Pemkab Ngada soal raperda perlindungan KI