Seorang bintara TNI AD dan istrinya dianiaya dan ditembak kelompok tak dikenal - ANTARA News Kupang, Nusa Tenggara Timur - ANTARA News Nusa Tenggara Timur - Berita Terkini Nusa Tenggara Timur

Seorang bintara TNI AD dan istrinya dianiaya dan ditembak kelompok tak dikenal

id kelompok bersenjata ,korban kelompok bersenjata ,kelompok bersenjata papua

Seorang bintara TNI AD dan istrinya dianiaya dan ditembak kelompok tak dikenal

Dokumentasi pemindahan jenazah anggota TNI AD korban kelompok bersenjata Papua. Foto menunjukkan dua anggota TNI AD korban penembakan kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak, Senin (21/2) diterbangkan ke Timika menggunakan helikopter EC-725 Caracal TNI AU. ANTARA/HO/Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih

Bahkan anak pasangan mereka, Elvano Putra (2,5 tahun), dua jarinya putus akibat terkena tebasan senjata tajam saat berada dalam gendongan ibunya

Jayapura, Papua (ANTARA) - Seorang bintara pembina desa di Pos Koramil Yalimo, Sersan Satu Eka Andriyanto, beserta istrinya yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan di Elelim, dianiaya dan ditembak hingga keduanya kehilangan nyawa oleh kelompok yang belum diketahui identitasnya, sekitar pukul 06.00 WIT Kamis, (31/3).

Komandan Korem 172/PWY, Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan, kepada ANTARA, Kamis, mengakui, dari laporan yang diterima, ada kelompok bersenjata menyerang anggotanya itu beserta keluarganya yang saat itu berada di ruko mereka di Elelim, Papua.

Akibatnya, Supriyanto meninggal di tempat akibat luka tembak, sedangkan istrinya, Sri Lestari, kehilangan nyawanya akibat luka benda tajam. Bahkan anak pasangan mereka, Elvano Putra (2,5 tahun), dua jarinya putus akibat terkena tebasan senjata tajam saat berada dalam gendongan ibunya.

"Belum diketahui siapa pelakunya karena saat ini masih diselidiki, apalagi kedua pasutri sudah bertugas di Elelim cukup lama," kata Pangemanan.

Ia menyatakan, di lokasi kejadian ditemukan satu selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata serbu AK-47 berkaliber 7,52 mm. Jenazah Supriyanto akan disemayamkan di Markas Korem 172/PWY di Waena, Jayapura, sebelum Jumat (1/4), diterbangkan untuk dimakamkan di kampung halamannya di Jawa Timur.
"Pasangan suami-istri ini meninggalkan dua orang anak balita," kata Pangemanan.

Kejadian ini bisa dibilang kejadian pertama kali seorang anggota TNI AD diserang kelompok bersenjata bersama istrinya, hingga keduanya kehilangan nyawa di tempat.

Baca juga: Satgas tangkap pelaku penembakan Kabinda Papua di Beoga

Baca juga: Enam prajurit Marinir korban penembakan KKB dievakuasi