BPBD NTT salurkan 1,4 ton beras untuk korban bencana hidrometeorologi
...Penyaluran logistik utama berupa beras telah dilakukan untuk mendukung penanganan korban bencana hidrometeorologi di Kabupaten Kupang sebanyak 430 kg, serta Flores Timur dan Sikka masing-masing 500 kg
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur telah menyalurkan sebanyak 1,4 ton beras untuk memenuhi kebutuhan dasar warga korban bencana hidrometeorologi akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda provinsi setempat.
"Penyaluran logistik utama berupa beras telah dilakukan untuk mendukung penanganan korban bencana hidrometeorologi di Kabupaten Kupang sebanyak 430 kg, serta Flores Timur dan Sikka masing-masing 500 kg," kata Sub Koordinator Kesiapsiagaan BPBD Provinsi NTT Richard Pelt ketika dihubungi di Kupang, Jumat, (17/2/2023).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya penanggulangan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang melanda daerah-daerah di NTT.
Richard menjelaskan beras yang disalurkan tersebut, untuk membantu pemerintah kabupaten dalam memenuhi kebutuhan dasar warga korban bencana, terutama yang berada di lokasi pengungsian.
Selain beras, kata dia, sejumlah bantuan logistik lain untuk penanganan darurat juga telah disalurkan seperti pakaian, tikar, peralatan dapur, perlengkapan medis, perlengkapan anak.
"Untuk rumah-rumah warga yang rusak seperti di Kabupaten Kupang, kami salurkan bantuan seperti seng, paku, serta alat-alat untuk membangun atau merenovasi rumah yang terdampak," katanya.
Richard mengatakan, BPBD provinsi telah mendata warga yang terdampak bencana beserta kerusakan rumah maupun fasilitas umum untuk penanganan selanjutnya.
Khusus untuk kerusakan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, maupun bendungan, kata dia, akan ditangani lebih lanjut melalui terkait di kabupaten, provinsi, maupun unit kerja kementerian di daerah.
Ia mencontohkan seperti kerusakan jalan dan jembatan di Kabupaten Kupang akibat banjir dan tanah longsor akan ditangani selanjutnya oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Jadi bantuan logistik dari BPBD provinsi itu sifatnya stimulan, sementara untuk penangan menyeluruh melalui kerja sama lintas pihak dengan Dinas PUPR, Dinas Sosial, dan lainnya," katanya.
Baca juga: BNPB bentuk pusat pengendalian operasi bencana di NTT
Baca juga: Pengguna jalur Trans Flores Ende - Maumere diimbau waspada longsor
"Penyaluran logistik utama berupa beras telah dilakukan untuk mendukung penanganan korban bencana hidrometeorologi di Kabupaten Kupang sebanyak 430 kg, serta Flores Timur dan Sikka masing-masing 500 kg," kata Sub Koordinator Kesiapsiagaan BPBD Provinsi NTT Richard Pelt ketika dihubungi di Kupang, Jumat, (17/2/2023).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya penanggulangan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang melanda daerah-daerah di NTT.
Richard menjelaskan beras yang disalurkan tersebut, untuk membantu pemerintah kabupaten dalam memenuhi kebutuhan dasar warga korban bencana, terutama yang berada di lokasi pengungsian.
Selain beras, kata dia, sejumlah bantuan logistik lain untuk penanganan darurat juga telah disalurkan seperti pakaian, tikar, peralatan dapur, perlengkapan medis, perlengkapan anak.
"Untuk rumah-rumah warga yang rusak seperti di Kabupaten Kupang, kami salurkan bantuan seperti seng, paku, serta alat-alat untuk membangun atau merenovasi rumah yang terdampak," katanya.
Richard mengatakan, BPBD provinsi telah mendata warga yang terdampak bencana beserta kerusakan rumah maupun fasilitas umum untuk penanganan selanjutnya.
Khusus untuk kerusakan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, maupun bendungan, kata dia, akan ditangani lebih lanjut melalui terkait di kabupaten, provinsi, maupun unit kerja kementerian di daerah.
Ia mencontohkan seperti kerusakan jalan dan jembatan di Kabupaten Kupang akibat banjir dan tanah longsor akan ditangani selanjutnya oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Jadi bantuan logistik dari BPBD provinsi itu sifatnya stimulan, sementara untuk penangan menyeluruh melalui kerja sama lintas pihak dengan Dinas PUPR, Dinas Sosial, dan lainnya," katanya.
Baca juga: BNPB bentuk pusat pengendalian operasi bencana di NTT
Baca juga: Pengguna jalur Trans Flores Ende - Maumere diimbau waspada longsor