Desa di Flores Timur tanam sayur di halaman untuk ketahanan pangan

id Ketahanan pangan, flores timur, ntt, hokeng jaya

Desa di Flores Timur tanam sayur di halaman untuk ketahanan pangan

Sayur yang ditanam di halaman warga sebagai bagian dari program ketahanan pangan Desa Hokeng Jaya, Flores Timur, NTT. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Desa anggarkan dana untuk membagi beberapa jenis sayuran dan polybag secara gratis ke tiap keluarga agar bisa ditanam di pekarangan rumah...
Ende (ANTARA) -
Pemerintah Desa Hokeng Jaya di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur turut mendukung program gizi keluarga dan ketahanan pangan dengan gencar melakukan aktivitas menanam sayur di halaman rumah.
 
"Desa anggarkan dana untuk membagi beberapa jenis bibit sayuran dan polybag secara gratis ke tiap keluarga agar bisa ditanam di pekarangan rumah," kata Kepala Desa Hokeng Jaya Gabriel Namang ketika dihubungi dari Ende, Sabtu, (11/3/2023).
 
Desa Hokeng Jaya memiliki gerakan pekarangan indah dan program penataan lingkungan yang telah dilakukan sejak tahun 2022.
 
Program yang berkaitan dengan pemenuhan gizi keluarga dan ketahanan pangan ini dibagi dalam beberapa kegiatan, salah satunya membagikan beberapa jenis bibit sayur-sayur dan polybag untuk ditanam oleh warga di halaman rumah.
 
Sayur yang ditanam yakni bayam, kacang panjang, buncis, kangkung, bayam merah, sawi, terung, dan mentimun.
 
Untuk mengoptimalkan program itu, pemerintah desa menggelontorkan anggaran sebesar Rp23 juta untuk pengadaan bibit sayur dan polybag yang dibagikan pada 360 kepala keluarga pada tahun 2022.
 
Selanjutnya pada tahun 2023 ini, Gabriel menyebut telah menyediakan dana sebesar Rp13 juta untuk pengadaan bibit sayur dan satu ukuran polybag yang siap dibagikan pada 363 kepala keluarga.
 
"Tahun ini belum mulai karena cuaca masih hujan terus menerus, jadi bulan April baru mulai," katanya.
 
Gabriel mengakui program tersebut baru berjalan 50 persen pada 360 kepala keluarga penerima manfaat tahun 2022.
 
Namun, dia meyakini bahwa mengubah pola perilaku masyarakat tidak bisa secara langsung, sehingga pihaknya terus menerus mendorong masyarakat untuk aktif dalam program itu.
 
"Tahun ini PKK diharapkan lebih optimal melakukan monitoring bersama pemerintah sehingga nanti ada semacam penilaian bagi RT, yang berhasil diberi penghargaan saat hari ulang tahun desa," katanya menandaskan.
 
Warga Desa Hokeng Jaya Remon Blolong menambahkan program tersebut tidak sekadar untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga saja.
 
Namun masyarakat bisa menjual kembali sayur yang telah ditanam di halaman rumah tersebut.
 
Selain itu sayur-sayuran yang ditanam dapat diolah untuk diberikan kepada anak-anak stunting dan ibu hamil.
 
"Program ini kan salah satu bentuk untuk menggempur stunting," ucapnya.

Baca juga: Mendagri minta pemda pastikan ketercukupan pasokan pangan

Baca juga: Bupati Manggarai minta warga perbanyak tanam tanaman pangan