Artikel - Menuju terbentuknya tiga poros pengusung capres di Pilpres 2024

id silaturahmi ramadhan, koalisi lima partai,embrio koalisi lima partai, pilpres, pilpres 2024, ganjar pranowo, prabowo sub,artikel politik Oleh Achmad Zaenal M

Artikel - Menuju terbentuknya tiga poros pengusung capres di Pilpres 2024

Dikumen - Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (kiri), dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (kanan) memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww. (

...Menyimak hasil lembaga survei, sangat mungkin Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran karena pada putaran pertama kemungkinannya kecil ada pasangan yang mampu meraih lebih dari 50 persen suara

Sejak Reformasi, komposisi kursi di parlemen (DPR RI) tidak lagi didominasi satu partai, seperti era Orde Baru, yang sepanjang masa itu Golkar selalu menjadi mayoritas mutlak di DPR RI. Namun, setelah Reformasi, kekuatan partai, yang ditunjukkan oleh perolehan kursi di parlemen, relatif menyebar dan setiap pemilu presiden selalu diwarnai koalisi untuk mengusung capres.


Dalam Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum disebutkan:

"Pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya."

Dengan ketentuan tersebut maka satu-satunya partai yang memenuhi syarat bisa mengusung capres-cawapres sendiri adalah PDIP karena partai ini menempatkan 128 wakilnya di DPR RI atau 22,26 persen dari 575 kursi DPR RI hasil Pemilu 2019.

Sukses PDIP dua kali berturut-turut pada Pilpres 2014 dan 2019 mengantarkan kadernya menjadi orang nomor satu di negeri ini, menjadi pengalaman penting bagi partai ini untuk mencetak hattrick. Apalagi partai ini juga memiliki seorang kader yang mengantongi modal besar untuk memenangi Pilpres 2024.

Sejauh ini--di permukaan--PDIP terlihat masih "menjaga jarak" dengan Ganjar Pranowo, sang pemilik modal besar itu. Ganjar sendiri, sepertinya juga tidak atau belum berani menyatakan akan hengkang dari PDIP andai ia tidak diusung partai ini. Dengan modal besar itu, tidak sulit bagi partai-partai lain untuk segera meminang Ganjar sebagai capres mereka andai PDIP berpaling darinya.

Dalam berbagai kesempatan Ganjar selalu menegaskan dirinya tetap kader PDIP dan tunduk pada keputusan ketua umum partai.

Kendati Ketum PDIP absen dalam Silaturahmi Ramadhan karena ada acara lain pada waktu yang sama, fakta tersebut tetap menyiratkan sinyal bahwa PDIP akan menempuh jalan sendiri dengan modal yang dimiliki.

Bagi publik, Silaturahmi Ramadhan tersebut sebagai sinyal bahwa Pemilu Presiden 2024 bakal diikuti tiga pasangan, yakni capres-cawapres usungan NasDem, PKS, dan Demokrat. Kemudian pasangan yang dijagokan oleh koalisi lima partai peserta Silaturahmi Ramadhan, dan pasangan yang dicalonkan oleh PDIP.

Selain Anies Baswedan yang sudah diusung NasDem, PKS, dan Demokrat, sampai saat ini memang belum terang-benderang siapa pasangan yang bakal diusung oleh koalisi lima partai dan PDIP. Bila melihat perolehan suara, sangat mungkin koalisi lima partai menyepakati Prabowo Subianto sebagai capres karena di koalisi ini Gerindra peraih suara terbanyak. Melihat dua pesaing (Anies dan Prabowo), tampaknya Ganjar Pranowo memiliki kans terbesar untuk dijagokan PDIP.

 

Dua putaran