Kamis Putih dimaknai sebagai kerendahan hati untuk melayani

id NTT, kamis putih,misa kamis putih,Romo Max Bria

Kamis Putih dimaknai sebagai kerendahan hati untuk  melayani

Pastor Romo Maxi Bria Pr sedang mengangkat hosti besar dalam perayaan misa Kamis Putih di gereja Santa Maria Asumpta di Kupang, NTT, Kamis (6/4/2023). Misa Kamis Putih merupakan rangkaian Tri Hari Suci, mengenang malam di mana Yesus dikhianati oleh muridnya usai melakukan malam perjamuan terakhir dengan para muridnya. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Dalam perayaan misa Kamis Putih ini kita melihat bahwa Yesus sebelum wafat disalib sempat membasuh kaki murid-muridnya dan di saat itulah Yesus menunjukkan kerendahan hatinya di hadapan para muridnya...
Kupang (ANTARA) - Perayaan Misa Kamis Putih yang masuk dalam salah satu perayaan Tri Hari Suci bagi umat Katolik dimaknai sebagai momentum agar umat Kristiani menunjukkan kerendahan hati dalam beraktivitas dengan sesama, kata Romo Maxi Bria Pr di Kupang, Kamis, (6/4/2023).

“Dalam perayaan misa Kamis Putih ini kita melihat bahwa Yesus sebelum wafat disalib sempat membasuh kaki murid-muridnya dan di saat itulah Yesus menunjukkan kerendahan hatinya di hadapan para muridnya,” katanya usai memimpin Misa Kamis Putih di gereja Santa Maria Asumpta Kupang, Kamis.

Dia menjelaskan di momentum Kamis Putih ini, umat Kristiani diberi pesan untuk menghayati cinta Tuhan yakni cinta kasih di dalam hidup setiap hari di lingkungan sekitar dengan memberikan pelayanan yang tulus seperti yang dilakukan oleh Yesus ketika membasuh kaki murid-muridnya.

Romo Maxi mengatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari memang sebagai manusia utuh, sangat sulit menerapkan pesan-pesan yang disampaikan oleh Yesus dalam Misa Kamis Putih kali ini.

“Namun lanjut dia, hal tersebut secara perlahan-lahan perlu diimplementasikan dalam kehidupan keseharian kita walaupun cukup sulit diterapkan,” tambah dia.

Umat Kristiani lanjutnya dalam berbagai aktivitas sosial hendaknya selalu menerapkan sikap pelayanan yang rendah hati seperti yang dilakukannya kepada para muridnya.

Apa yang dilakukan oleh Yesus ujar dia bertujuan agar umat manusia harus saling melayani sesama dengan kerendahan hati.

“Di dalam penggalan kisah Yesus, tertulis bahwa sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu, Ia berkata kepada mereka, 'Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat padamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Aku-lah Guru dan Tuhan. Jadi, jikalau Aku membasuh kakimu, Aku adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat padamu'." (Yoh. 13: 12-15)

Di kesempatan itu pula, Yesus menyerahkan diri seutuhnya. Dia dikisahkan membagikan roti dan anggur sebagai lambang tubuh dan darah-Nya.

Baca juga: Romo Saban ajak umat dan peziarah tanam pohon serta jaga alam

Baca juga: Pemuda Kristen-Muslim Kota Kupang buat replika Bukit Golgota


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kamis Putih dimaknai sebagai kerendahan hati untuk saling melayani