Artikel - Mengenal tenun Mata Manuk, tradisi dan nilai ekonomi

id Tenun mata manuk,Labuan bajo,Ktt asean,Asean 2023,artikel tenunan

Artikel - Mengenal tenun Mata Manuk, tradisi dan nilai ekonomi

Pelaku usaha mikro, kecil dan Menengah (UMKM) memamerkan salah satu desain tenun Mata Manuk dari Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur di kawasan Wisata Goa Batu Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (5/5/2023). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

...Nama "Mata Manuk" belakangan mencuat lantaran disebut menjadi cenderamata yang akan diberikan kepada para Kepala Negara ASEAN pada perhelatan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, pada 9-11 Mei 2023
Karolina Andus yang mewakili kelompok tenun Setia Janji Buas dari Desa Ngancar, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, mengatakan bahwa Mata Manuk merupakan sebuah ciri khas dari kabupaten itu yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang.

Ayam sendiri selalu dilibatkan dalam rangkaian acara adat masyarakat Manggarai Barat. Sebagai contoh, pada ritual adat menyambut tamu, akan dipotong ayam putih yang melambangkan hati nurani yang bahagia dalam menerima kedatangan tamu.

Sementara ayam hitam, melambangkan membuang sesuatu yang tidak bagus atau untuk menolak marabahaya. Para leluhur Manggarai Barat kemudian menerapkan simbol ayam yang diwakilkan melalui mata pada seutas kain.

"Ayam itu berawal dari rangkaian acara adat, di mana orang Manggarai melakukan acara adat selalu menggunakan ayam. Mata ayam itu, motif-motif Mata Manuk. Nenek moyang dulu diterapkan kepada kain, namanya motif Mata Manuk karena Mata Manuk itu berkaitan dengan ritual adat," ujar Karolina kepada ANTARA.

Motif-motif dari simbol adat tersebut, kini tak sekadar menjadi kain atau sarung yang digunakan oleh masyarakat Manggarai Barat, tapi keindahan tenunnya dapat dinikmati dan dikagumi secara luas, termasuk oleh para delegasi negara ASEAN.


Penggunaan pewarna alam