Artikel - Mengenal tenun Mata Manuk, tradisi dan nilai ekonomi

id Tenun mata manuk,Labuan bajo,Ktt asean,Asean 2023,artikel tenunan

Artikel - Mengenal tenun Mata Manuk, tradisi dan nilai ekonomi

Pelaku usaha mikro, kecil dan Menengah (UMKM) memamerkan salah satu desain tenun Mata Manuk dari Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur di kawasan Wisata Goa Batu Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (5/5/2023). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

...Nama "Mata Manuk" belakangan mencuat lantaran disebut menjadi cenderamata yang akan diberikan kepada para Kepala Negara ASEAN pada perhelatan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, pada 9-11 Mei 2023
Sama halnya dengan jenis motif dan pewarnaan, harga sehelai kain tenun juga memiliki nilai yang berbeda, mulai dari Rp100 ribu untuk selendang kecil hingga jutaan rupiah yang berupa lembaran kain besar.

Harga yang bervariasi ini ditentukan berdasarkan waktu pengerjaan, ukuran dan banyaknya motif yang digunakan pada tenun. Sebagai gambaran, untuk mengerjakan kain berukuran 15 cm x 100 cm, dengan motif yang standar, membutuhkan waktu selama tujuh hari, sedangkan untuk kain-kain besar yang bisa dijadikan sarung bisa menghabiskan waktu sekira 1-2 bulan masa pengerjaan.

Kain tenun Mata Manuk yang sudah jadi bisa diolah lagi menjadi berbagai macam produk fesyen berupa rok terusan, kemeja, jaket, outer, pasmina, tas, topi, dompet, gelang, kalung, anting hingga sepatu. Tentu harganya bisa menjadi lebih mahal atau justru lebih murah.

Misalnya, seorang konsumen membeli kain tenun Mata Manuk berukuran 200 cm atau 2 m. Kain ini bisa diolah menjadi kemeja, dan sisanya dapat digunakan untuk membuat topi, dompet, gelang dan anting, sehingga tidak ada pembuangan sisa bahan baku.

Akan tetapi, banyak kolektor kain yang lebih senang membeli tenun utuh untuk dijadikan koleksi, pajangan dinding, selimut atau pakaian bawahan dan memakainya tanpa perlu memotong kain.

Semakin Mata Manuk dikenal, maka peluang permintaan akan tenun pun semakin meningkat. Penenun dapat terus berkarya sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan. Harapan inilah yang disematkan oleh para penenun di Lembor dengan berlangsungnya KTT ASEAN.


Pemberdayaan penenun