Waseh mengatakan tenun Badui salah satu warisan budaya Indonesia yang menjadi identitas leluhur, seperti tenun songket, ulos, hingga ikat yang namanya sudah mendunia.
Kain tenun Badui terbilang unik karena merupakan kearifan lokal masyarakat Badui. Selain itu juga ada unsur ajaran kedisiplinan bagi anak-anak perempuan Badui sejak kecil lahir.
Kedisiplinan itu juga tercermin dari kebiasaan menenun yang dilakukan para nenek moyang mereka.
Dengan menenun, anak perempuan di Badui berupaya melestarikan aturan adat yang mereka dapatkan secara turun-temurun hingga terus ke anak cucu.
"Perempuan Badui itu wajib memiliki keterampilan menenun karena bisa menghasilkan pendapatan," katanya.
Pemerintah daerah sejauh ini terus berupaya mengembangkan warisan budaya Badui dengan memberikan peralatan manual untuk produksi kerajinan tenun.
Di samping itu, perempuan Badui juga dapat melestarikan kain tenun sebagai filosofi adat masyarakat Badui yang berpegang teguh menjaga alam di kawasan Gunung Kendeng.
"Kain tenun dapat mengangkat motif dan jenis itu sebagai simbol kecintaan terhadap hutan dan alam," ucapnya.
Mendunia
Artikel - Tenun kaum perempuan Badui menopang ekonomi masyarakat adat
...Motif batik shibori dengan teknik celup aneka warna alami. Peserta pelatihan membatik itu dapat memiliki keterampilan dan kemandirian ekonomi, kata Iti