Kanwil Kemenkumham-Notaris NTT bakti sosial cegah stunting
Kami berharap bantuan ini benar-benar difokuskan pada anak-anak stunting. Jangan sampai bantuan ini diberikan kepada orang dewasa yang ada di dalam rumah...
Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama UPT Pemasyarakatan dan Keimigrasian se-Kota Kupang serta Ikatan Notaris Indonesia (INI) NTT melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa pembagian sembako guna membantu percepatan pengentasan stunting di Kota Kupang.
Kepala Kanwil Kemenkumham Provinsi NTT, Marciana D. Jone di Kupang, Rabu, (26/7/2023) mengatakan, kegiatan bakti sosial itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kementerian Hukum dan HAM ke-78.
Marciana D. Jone yang memimpin langsung penyerahan paket bantuan yang dipusatkan di Kelurahan Liliba bersama jajaran Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang, Rutan Kelas IIB Kupang, dan INI Provinsi NTT.
Marciana mengatakan, data penerima bantuan pengentasan stunting didapatkan dari empat kelurahan di Kota Kupang termasuk Kelurahan Liliba.
Kendati jumlahnya terbatas, namun pihaknya menekankan agar bantuan pengentasan stunting benar-benar diberikan kepada anak-anak yang sedang menderita gagal tumbuh tersebut.
"Kami berharap bantuan ini benar-benar difokuskan pada anak-anak stunting. Jangan sampai bantuan ini diberikan kepada orang dewasa yang ada di dalam rumah," kata Marciana D. Jone.
Marciana D. Jone menambahkan, seluruh paket bantuan yang terdiri dari telur, susu dan kacang hijau merupakan hasil sumbangan sukarela seluruh jajaran Apratur Sipil Negara (ASN) Kanwil Kemenkumham NTT dan UPT se-Kota Kupang serta Notaris.
Ia berharap bantuan yang didistribusikan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya anak-anak usia 0-2 tahun yang menjadi sasaran utama kegiatan bakti sosial.
“Mudah-mudahan di lain waktu kami memiliki program lainnya yang bisa mengurangi beban masyarakat untuk meminimalisir angka stunting, khususnya di wilayah Kelurahan Liliba,” kata Marciana D. Jone menambahkan.
Menurut Marciana D. Jone bakti sosial pengentasan stunting tidak hanya dilaksanakan di Kota Kupang, namun seluruh UPT Pemasyarakatan dan Keimigrasian di NTT termasuk yang berada di luar Kota Kupang juga melaksanakan di kabupaten masing-masing.
Ia mengatakan, kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam intervensi penanganan stunting untuk menciptakan generasi bebas dari gagal tumbuh, termasuk di Provinsi NTT.
“Di Kementerian Hukum dan HAM ada gerakan ‘Kumham Peduli, Kumham Berbagi’ yang dilaksanakan setiap tahun yang mana tahun ini difokuskan pada pengentasan stunting,” kata Marciana D. Jone menambahkan.
Sekretaris Lurah Liliba, Denny Dubu menyambut positif kegiatan bakti sosial pengentasan stunting yang dilaksanakan jajaran Kanwil Kemenkumham NTT. Bantuan tersebut dikatakan turut mendukung program penanganan stunting yang juga sedang digalakkan oleh kelurahan setempat.
“Mewakili Lurah dan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih banyak dengan bantuan dari Kemenkumham dalam rangka HUT ke-78,” ujarnya.
Sekretaris Pengwil Ikatan Notaris Indonesia (INI) NTT Sance M. Voss Tomasowa mengaku senang INI NTT ikut dilibatkan dalam kegiatan bakti sosial memperingati HUT ke-78 Kemenkumham.
Menurut dia kegiatan bantuan sosial dalam mengatasi stunting menjadi saluran yang baik untuk berbagi sekaligus mendukung program pemerintah dalam menekan kasus stunting.
“Mudah-mudahan apa yang kami berikan ini berguna bagi masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Artikel - Jalan panjang perjuangan perawat di Papagarang NTT
Sementara itu Ketua Pengwil PPAT Provinsi NTT, Emanuel Mali berterima kasih kepada jajaran Kanwil Kemenkumham NTT yang telah memberi ruang bagi Notaris dan PPAT untuk ikut menyumbang paket bantuan pengentasan stunting. “Semoga bantuan ini bermanfaat untuk perkembangan anak-anak kita,” ucapnya.
Baca juga: Artikel - Dedikasi Rina tekan stunting di Labuan Bajo
Secara keseluruhan terdapat 350 paket bantuan yang didistribusikan pada empat kelurahan di Kota Kupang. Masing-masing 50 paket bantuan di Kelurahan Liliba, Kelurahan Penfui, dan Kelurahan Fatukoa, serta 200 paket bantuan di Kelurahan Sikumana.
Kepala Kanwil Kemenkumham Provinsi NTT, Marciana D. Jone di Kupang, Rabu, (26/7/2023) mengatakan, kegiatan bakti sosial itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kementerian Hukum dan HAM ke-78.
Marciana D. Jone yang memimpin langsung penyerahan paket bantuan yang dipusatkan di Kelurahan Liliba bersama jajaran Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang, Rutan Kelas IIB Kupang, dan INI Provinsi NTT.
Marciana mengatakan, data penerima bantuan pengentasan stunting didapatkan dari empat kelurahan di Kota Kupang termasuk Kelurahan Liliba.
Kendati jumlahnya terbatas, namun pihaknya menekankan agar bantuan pengentasan stunting benar-benar diberikan kepada anak-anak yang sedang menderita gagal tumbuh tersebut.
"Kami berharap bantuan ini benar-benar difokuskan pada anak-anak stunting. Jangan sampai bantuan ini diberikan kepada orang dewasa yang ada di dalam rumah," kata Marciana D. Jone.
Marciana D. Jone menambahkan, seluruh paket bantuan yang terdiri dari telur, susu dan kacang hijau merupakan hasil sumbangan sukarela seluruh jajaran Apratur Sipil Negara (ASN) Kanwil Kemenkumham NTT dan UPT se-Kota Kupang serta Notaris.
Ia berharap bantuan yang didistribusikan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya anak-anak usia 0-2 tahun yang menjadi sasaran utama kegiatan bakti sosial.
“Mudah-mudahan di lain waktu kami memiliki program lainnya yang bisa mengurangi beban masyarakat untuk meminimalisir angka stunting, khususnya di wilayah Kelurahan Liliba,” kata Marciana D. Jone menambahkan.
Menurut Marciana D. Jone bakti sosial pengentasan stunting tidak hanya dilaksanakan di Kota Kupang, namun seluruh UPT Pemasyarakatan dan Keimigrasian di NTT termasuk yang berada di luar Kota Kupang juga melaksanakan di kabupaten masing-masing.
Ia mengatakan, kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam intervensi penanganan stunting untuk menciptakan generasi bebas dari gagal tumbuh, termasuk di Provinsi NTT.
“Di Kementerian Hukum dan HAM ada gerakan ‘Kumham Peduli, Kumham Berbagi’ yang dilaksanakan setiap tahun yang mana tahun ini difokuskan pada pengentasan stunting,” kata Marciana D. Jone menambahkan.
Sekretaris Lurah Liliba, Denny Dubu menyambut positif kegiatan bakti sosial pengentasan stunting yang dilaksanakan jajaran Kanwil Kemenkumham NTT. Bantuan tersebut dikatakan turut mendukung program penanganan stunting yang juga sedang digalakkan oleh kelurahan setempat.
“Mewakili Lurah dan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih banyak dengan bantuan dari Kemenkumham dalam rangka HUT ke-78,” ujarnya.
Sekretaris Pengwil Ikatan Notaris Indonesia (INI) NTT Sance M. Voss Tomasowa mengaku senang INI NTT ikut dilibatkan dalam kegiatan bakti sosial memperingati HUT ke-78 Kemenkumham.
Menurut dia kegiatan bantuan sosial dalam mengatasi stunting menjadi saluran yang baik untuk berbagi sekaligus mendukung program pemerintah dalam menekan kasus stunting.
“Mudah-mudahan apa yang kami berikan ini berguna bagi masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Artikel - Jalan panjang perjuangan perawat di Papagarang NTT
Sementara itu Ketua Pengwil PPAT Provinsi NTT, Emanuel Mali berterima kasih kepada jajaran Kanwil Kemenkumham NTT yang telah memberi ruang bagi Notaris dan PPAT untuk ikut menyumbang paket bantuan pengentasan stunting. “Semoga bantuan ini bermanfaat untuk perkembangan anak-anak kita,” ucapnya.
Baca juga: Artikel - Dedikasi Rina tekan stunting di Labuan Bajo
Secara keseluruhan terdapat 350 paket bantuan yang didistribusikan pada empat kelurahan di Kota Kupang. Masing-masing 50 paket bantuan di Kelurahan Liliba, Kelurahan Penfui, dan Kelurahan Fatukoa, serta 200 paket bantuan di Kelurahan Sikumana.