Kupang (ANTARA News NTT) - Tokoh agama di Kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur menyatakan pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019 yang bertepatan dengan Rabu Trewa, tak akan mengganggu tradisi Semana Santa di kota itu.
"Menurut saya, pemilu tidak mengganggu tradisi Semana Santa yang dimulai pada Rabu Trewa di Kota Larantuka. Namun, intinya bahwa kita kembali pada pribadi masing-masing," kata Bernard Tukan, salah seorang tokoh agama Katolik di Larantuka, ketika dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (24/1).
Hal ini disampaikannya setelah adanya keputusan tetap dari KPU yang menyatakan bahwa pelaksanaan Pemilu tetap akan dilaksanakan pada 17 April 2019, meski ada permintaan dari Keuskupan Larantuka yang mengharapkan agar pesta demokrasi itu bisa dimajukan atau diundur, karena bertepatan dengan Rabu Trewa.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan pesta demokrasi itu terjadi pada hari Rabu, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan Tri Hari Suci di Kota Reinha Rosari--sebutan khas Kota Larantuka--yang dimulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Allelui dan Minggu Paskah.
"Dalam pertemuan dengan pihak keuskupan dan sejumlah pimpinan partai, saya sudah sampaikan bahwa jangan sampai kita mengkait-kaitkan masalah Paskah dengan Pemilu. Jangan kita politisasi agama di daerah kita," ujar dia.
Bernard juga mengatakan bahwa pengalaman pesta demokrasi yang bertepatan dengan pelaksanaan Semana Santa ini pernah terjadi pada Pemilu 2009, sehingga diundur pelaksanaannya karena bertepatan dengan Kamis Putih.
Baca juga: KPU khawatir pemilu di NTT tidak mencapai target
Ia mengharapkan agar seluruh umat Katolik yang ada di Kota Larantuka tetap menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 17 April 2019, sehingga pelaksanaan pesta demokrasi di kota Reinha dapat berjalan dengan baik.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komcab Flores Timur Frano Tukan yang dihubungi secara terpisah mengatakan pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019 menjadi tantangan tersendiri bagi para pemuda Katolik di daerah itu untuk menggunakan hak pilihnya.
"Para pemuda Katolik di sini sedang diuji dengan pelaksanaan Pemilu yang akan dilaksanakan pada 17 April nanti. Apakah mereka akan menggunakan hak pilihnya atau lebih menyibukkan diri dengan persiapan jelang tradisi Semana Santa nanti," ujarnya.
Namun ia juga berharap agar para Pemuda Katolik di Flores Timur tetap bisa menggunakan hak pilihnya dan tidak menjadi bagian dari kelompok golput di kabupaten itu.
Baca juga: KPU Pusat Ambil Alih KPU NTT