BPOLBF ucapkan selamat penahbisan Uskup Agung Ende

id BPOLBF, Frans Teguh, Keuskupan Agung Ende, penahbisan uskup, Ende, Mgr Paulus Budi Kleden SVD, kardinal

BPOLBF ucapkan selamat penahbisan Uskup Agung Ende

Tangkapan layar penahbisan Uskup Agung Ende Mgr Paulus Budi Kleden. (ANTARA/HO-Divisi Komunikasi Publik BPOLBF)

Dalam semangat persaudaraan sejati kita bersama membangun sinergi dan kolaborasi kedepannya untuk meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dan kesejahteraan umat secara rohani dan jasmani...
Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengucapkan selamat atas penahbisan Uskup Agung Ende Mgr Paulus Budi Kleden SVD pada Kamis (22/8) di Gereja Kristus Raja Katedral Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). 
 
Tahbisan Uskup Agung Ende ini dipimpin Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo didampingi kardinal, para uskup, dan imam konselebran. 
 
"Umat Katolik Keuskupan Agung Ende dan seluruh umat Katolik di NTT bersuka cita atas penahbisan Uskup Agung Ende Mgr Paulus Budi Kleden SVD, penahbisan dilaksanakan setelah Takhta Suci Vatikan menunjuk Mgr Paulus Budi Kleden SVD menjadi Uskup Agung Ende pada 25 Mei 2024 lalu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Jumat. 
 
Frans Teguh yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak Keuskupan Agung Ende untuk selalu berkolaborasi dalam pembangunan bangsa. 
 
"Dalam semangat persaudaraan sejati kita bersama membangun sinergi dan kolaborasi kedepannya untuk meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dan kesejahteraan umat secara rohani dan jasmani," katanya. 
 
Sementara itu, rangkaian acara penahbisan dimulai dari Vesper Agung atau Ibadat Sore pada Rabu (21/8) di Gereja Katolik StbYoseph Onekore dan dipimpin langsung Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung didampingi Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat dan Uskup Maumere Ewaldus M Sedu.
 
Selanjutnya, setelah pelaksanaan Perayaan Ekaristi Tahbisan, pada Jumat (23/8) dijadwalkan Misa Pontifikal di Gereja Kristus Raja Katedral Ende pada pukul 09.00 Wita. 
 
Perayaan tahbisan Uskup Agung ini kental dengan nuansa inkulturasi dengan melibatkan seluruh umat dan pemerintah di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Ende, Ngada, dan Nagekeo, sebagai bagian dari wilayah pengembalaan Keuskupan Agung Ende. 
 
Penerimaan melalui ungkapan adat dan tarian khas dari Bajawa, Ngada menjadi pembuka sekaligus tarian untuk mengantar Uskup Agung dan Imam Konselebran menuju altar. Selanjutnya, 30 anggota paduan suara dari Ngada dan Nagekeo juga akan mengisi Misa Pontifikal. 
 
Tidak hanya itu, seluruh rangkaian acara mulai dari penjemputan di Bandara Uskup Terpilih Keuskupan Agung Ende, kardinal, para uskup dan berbagai rangkaian acara lainnya  juga kental dengan inkulturasi budaya dari tiga kabupaten tersebut. 
 
Motto Tahbisan dan Kegembalaan Uskup Agung Ende Mgr Paulus Budi Kleden SVD adalah "Peliharalah Kasih Persaudaraan" dari petikan Surat Ibrani.
 
Hadir secara langsung dalam misa penahbisan; Kardinal Indonesia Mgr Ignasius Kardinal Suharyo; Ketua Presidium Konferensi Wali Gereja Indonesia Mgr Antonius Subianto Bunjamin dan para uskup dari Indonesia dan beberapa uskup dari luar negeri serta ribuan umat Katolik di Keuskupan Agung Ende. 
 
Dalam sambutannya setelah penahbisan, Uskup Agung Ende Mgr Paulus Budi Kleden SVD mengajak seluruh umat untuk terus memelihara kasih persaudaraan demi merawat alam ciptaan dan segala isinya. 
 
"Kasih persaudaraan adalah warisan yang kita terima. Sebuah kekayaan kultural dan religius yang menjadi kekuatan bersama kita.  Kasih persaudaraan lintas batas agama, batas usia, batas kelas ekonomi, batas ideologi. Kasih persaudaraan dengan alam, lingkungan rumah kita bersama," ungkapnya. 

Baca juga: BPOLBF gelar forum bersama diaspora NTT di Jakarta dukung investasi
 
Lebih lanjut, Mgr Paulus Budi Kleden juga mengajak seluruh umat untuk memperbaharui tekad dan komitmen untuk menghidupi kasih persaudaraan itu. 

Baca juga: BPOLBF dan Garuda gelar 'table top dan famtrip' perluas pasar pariwisata
 
"Kita semua diajak untuk memelihara kasih persaudaraan dan untuk merawat alam. Kita perlu perbarui tekad dan komitmen untuk menghidupi secara lebih sadar warisan luhur itu dari tanah ini. kasih persaudaraan," katanya.