"Waspadai penyakit penyerta di musim kemarau seperti flu, batuk, dan ISPA," kata Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat Adrianus Ojo saat dihubungi di Labuan Bajo, Kamis, (29/8).
Ia meminta warga agar tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan mendesak, dan bila harus beraktivitas di luar ruangan disarankan untuk mengenakan masker demi mengantisipasi terkena penyakit ISPA.
"Perbanyak minum air putih yang dimasak atau air mineral agar tidak dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh," katanya.
Ia juga meminta agar warga menerapkan pola hidup sehat dan bersih, serta makan yang teratur demi meningkatkan kesehatan tubuh serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kita tidak hanya objek, tapi sebagai subjek untuk keberhasilan kesehatan kita sendiri," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan pada bulan Agustus 2024 wilayah NTT telah berada pada puncak musim kemarau.
Baca juga: Dinkes Mabar terima 1.100 vial vaksin percepat vaksinasi Polio
Baca juga: Dinkes Mabar terima 1.100 vial vaksin percepat vaksinasi Polio
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran yang dihubungi di Labuan Bajo mengatakan, musim kemarau di wilayah Manggarai Barat identik dengan angin Timur-Tenggara dengan kecepatan rata-rata berkisar 20-30 km/jam, dan kecepatan angin maksimum dapat mencapai 45 km/jam atau bahkan lebih.
Baca juga: Pemkab Mabar NTT fasilitasi puluhan pelaku ekraf daftar HKI
Baca juga: Pemkab Mabar NTT fasilitasi puluhan pelaku ekraf daftar HKI
"Kecepatan angin ini dapat memicu tinggi gelombang laut dan arus yang kencang di wilayah perairan sekitarnya, prakiraan cuaca wilayah Manggarai Barat seminggu ke depan umumnya cerah berawan hingga berawan tebal," katanya.