Meutya Hafid lahir di Bandung, Jawa Barat pada 3 Mei 1978 dan dikenal luas sebagai mantan jurnalis televisi yang berpengalaman. Namanya mulai mendapat perhatian publik setelah mengalami penyanderaan di Irak pada 2005 saat meliput konflik perang sebagai jurnalis Metro TV.
Setelah menjalani karier di dunia jurnalistik, Meutya memilih untuk beralih ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Golkar pada 2009. Sejak saat itu, karier politiknya terus berkembang.
Dia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 dan berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumatra Utara I. Perempuan yang kini menginjak usia 46 tahun itu kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024-2029 di dapil yang sama.
Hal tersebut merupakan ketiga kalinya Meutya terpilih menjadi anggota DPR, setelah pertama kali menjabat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal pada 2010.
Sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024, Meutya memiliki pengalaman luas dalam menangani isu-isu strategis, termasuk bidang pertahanan, intelijen, komunikasi, dan informasi.
Pengalaman tersebut memberikannya pemahaman tentang tantangan yang dihadapi sektor telekomunikasi dan informasi di Indonesia.
Tidak hanya itu, Meutya juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang vokal dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, serta memperkuat peran perempuan dalam politik dan pemerintahan.
Pengalaman ini menjadi modal penting bagi dirinya dalam menghadapi berbagai persoalan kompleks yang kini menjadi tanggung jawabnya sebagai Menkominfo.
Meutya akan dibantu oleh dua orang Wakil Menteri Komunikasi dan Digital yaitu Angga Raka Prabowo dan Nezar Patria.
Tantangan di depan mata
Artikel - Menanti sepak terjang Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid
...Komunikasi memang ke depan juga tentu berbasis digital dan juga kita tahu tadi kemarin PR kita adalah bagaimana mengamankan data-data kita itu juga terkait dengan digital dan pemerintahan yang efisien efektif itu juga bisa dilakukan dengan juga m