Dua warga Amfoang Selatan meninggal akibat terserang DBD

id DBD

Dua warga Amfoang Selatan meninggal akibat terserang DBD

Dua warga Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, NTT tewas terserang demam berdarah dengue (DBD) akibat miskin dan tidak adanya sarana transportasi untuk bepergian ke Puskemas terdekat. (ANTARA Foto/Ist).

Dua warga Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di rumahnya yang diduga akibat serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kupang (ANTARA News NTT) - Dua warga Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di rumahnya yang diduga akibat serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Kami sudah mendapat laporan dari Kapolsek Amfoang Selatan tentang ada dua warga yang meninggal dalam rumah yang diduga akibat menderita DBD," kata Kapolres Kupang AKBP Indera Gunawan yang dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (28/2).

Ia mengatakan dua korban meninggal akibat serangan penyakit DBD itu merupakan kakak beradik yaitu Seera Sepriance Amanit-Misa (20) dan adiknya Desiyanti Misa (13) tinggal di rumah Andrias Amanit, warga RT 008/RW 004 Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan.

Wilayah Amfoang Selatan merupakan wilayah pedalaman di Kabupaten Kupang yang selalu terisolir dari akses transportasi ketika terjadi cuaca buruk seperti sekarang. Untuk menggapai wilayah Amfoang, harus menaklukkan 188 kali yang penuh dengan banjir itu.

Menurut Kapolres Kupang berdasarkan laporan dari Kapolsek Amfoang Selatan bahwa kasus meninggalnya dua warga itu terjadi pada 27 Februari lalu pukul 13.00 WITA, setelah kedua korban menderita demam dan panas tinggi.

Korban Desiyanti Misa (13) dibaringkan di atas tikar yang digelar di tanah ruangan tengah rumah milik Andrias Amanit meninggal terlebih dahulu menyusul lima menit kemudian kakak korban Seera Sepriance Amanit-Misa (20) ikut meninggal dunia.

Baca juga: Para pelajar mendapat edukasi DBD dari pemerintah

"Kami sangat prihatin dengan peristiwa ini karena masyarakat tidak melaporkan apabila ada warga yang membutuhkan pertolongan medis. Aparat Kepolisian selalu siap untuk membantu mengantar ke rumah sakit apabila ada warga yang membutuhkan pertolongan darurat seperti ini. Kedua korban ini berasal dari keluarga tidak mampu," kata Indera.

Untuk diketahui saat ini wilayah Kabupaten Kupang yang berbatasan dengan Oecusee, Timor Leste ini sedang dilanda kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang telah menyebabkan 68 orang warga dirawat serta satu korban meninggal.

Kirim Tim Kesehatan
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang dr Tjokorda akan segera mengirimkan tim medis ke Amfoang Selatan guna mengidentifikasi penyebab meninggalnya dua warga Desa Oelbanu yang diduga akibat serangan DBD tersebut.

"Kami memang sudah mendengar ada dua warga di Desa Oelbenu yang meninggal diduga akibat terserang DBD, namun kami belum bisa memastikan penyebab kematian kedua korban tersebu, karena belum mendapat laporan dari Puskesmas Amfoang Selatan," katanya.

Kematian dua warga kakak beradik ini, menurut Tjokorda belum bisa dipastikan menderita DBD, kendati kedua korban mengalami panas tinggi dan demam sebelum meninggal dunia.

"Secara klinis gejala demam dan panas tinggi tidak harus menderita DBD, bisa juga karena menderita penyakit lain sehingga untuk memastikanya akan dilakukan pemeriksaan ke lokasi kejadian," katanya.

Menurut dia, tim kesehatan dari Dinkes Kabupaten Kupang, segera ke Amfoang Selatan guna melakukan identifiksi penyebab kematian kedua korban melalui pemeriksaan di rumah warga setempat.

Kasus DBD di Kabupaten Kupang memang masih terjadi di sejumlah wilayah daerah itu, termasuk kecamatan Amfoang Selatan, namun jumlah penderitanya sudah mulai menurun.

Baca juga: BPJS Kesehatan tidak berlaku saat DBD berstatus KLB
Baca juga: Korban meninggal akibat DBD di NTT mencapai 24 orang