Rp4,2 miliar benahi 20 kampung adat di NTT

id kampung adat terbakar

Rp4,2 miliar benahi 20 kampung adat di NTT

Kampung adat Gurusina di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (13/8/2018) petang sekitar pukul 16.30 Wita terbakar. (ANTARA FOTO/istimewa)

Pemerintah Provinsi NTT telah mengalokasikan anggaran senilai Rp4,2 miliar untuk membenahi sebanyak 20 kampung adat yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Wayan Darmawa mengatakan, pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran senilai Rp4,2 miliar untuk membenahi sebanyak 20 kampung adat yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

"Pembenahan kampung-kampung adat ini akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing, misalnya perbaikan atap rumah atau dinding, pembangunan toilet, dan lain sebagainya," katanya  di Kupang, Senin (20/5).

Ia mengatakan, pihaknya fokus untuk mengembangkan kampung-kampung adat di provinsi setempat sebagai bagian dari destinasi wisata yang menonjol khususnya untuk tujuan wisata budaya.

"Karena itu dalam tahun ini mulai dibenahi dan anggaran sudah dialokasikan untuk sekitar 20 kampung adat yang menyebar di berbagai daerah," katanya.

Wayan menjelaskan, fokus pembangunan sektor pariwisata yang dilakukan pemerintah provinsi sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yakni pembangunan destinasi.

"Ada pergeseran orientasi dari semula yang lebih menonjolkan pemasaran kini lebih pada pembangunan destinasi," katanya sambil menambahkan, atas dasar itu sebagian besar anggaran untuk pembangunan pariwisata tahun 2019 fokusnya adalah destinasi.

Wayan berharap, pembenahan kampung-kampung adat yang dilakukan itu, ke depannya akan semakin menambah daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung dan mempelajari keanekaragaman budaya masyarakat setempat.

"Karena pada prinsipnya kita ingin agar destinasi-destinasi kita betul-betul siap terutama terkait 5A di antaranya atraksi, aktivitas, aksesibilitas, akomodasi, dan amenitas," pungkasnya.

Baca juga: Kemensos bantu warga kampung adat Gurisina Rp1,5 miliar
Baca juga: Kampung adat Bondo Maroto ludes terbakar