Pemprov NTT segera perbaiki rumah-rumah adat

id Rumah adat terbakar

Pemprov NTT segera perbaiki rumah-rumah adat

Seorang pengunjung sedang mengamati rumah adat di Kampung Adat Waiyapu, Desa Wainyapu, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Daya Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, (25/2/2018). (ANTARA FOTO/Darwin Fatir)

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan segera memperbaiki rumah-rumah adat yang menyebar di 21 kabupaten dalam tahun ini.

Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Wayan Darmawa mengatakan pemerintah provinsi setempat akan segera memperbaiki rumah-rumah adat yang menyebar di 21 kabupaten dalam tahun ini.

"Kami sudah alokasikan anggaran rata-rata per kabupaten sekitar 270 juta untuk perbaikan rumah adat," katanya kepada ANTARA di Kupang, Kamis (20/6) sembari menambahkan jumlah rumah adat yang diperbaiki bisa mencapai lebih dari 21 unit karena ada kabupaten yang memiliki lebih dari satu.

Wayan menyebutkan salah satu lokasi rumah ada yang sebelumnya sudah didorong gubernur NTT untuk perbaikan yakni di Kampung Adat Waerebo di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores.

Mantan Kepala Bappeda Provinsi NTT itu menjelaskan, pembenahan rumah adat ini difokuskan untuk meningkatkan aspek 5A yaitu atraksi, aktivitas, aksesibilitas, akomodasi, dan amenitas.

"Jadi selain fisik rumah adatnya juga akan dibenahi fasilitas pendukung seperti toilet, persediaan air bersih, termasuk tempat penjualan souvenir dan sebagainya," katanya.

Kampung adat Gurusina di Kecamatan Jerebu'u. Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (13/8/2018) terbakar yang mengakibatkan 27 dari 33 rumah adat yang ada ludes dijilat si jago merah. (ANTARA Foto/dok)
Ia menambahkan, rumah-rumah adat merupakan bagian dari kekayaan wisata budaya unggulan dari provinsi setempat yang selama ini telah menghadirkan daya tarik tersendiri bagi setiap wisatawan.

Untuk itu, lanjut Wayan, pembenahan aspek 5A ini untuk memastikan agar objek-objek wisata tersebut siap dan layak dikunjungi untuk tujuan wisata maupun lainnya. "Karena itu tahun ini kita mulai perbaikan terutama infrastruktur penunjang dengan tetap mempertahankan unsur keaslian dan keunikan budaya," katanya menjelaskan.

Baca juga: Empat Rumah di Kampung Adat Tarung Terbakar
Baca juga: Kemensos bantu Rp25 juta/rumah untuk kampung adat Gurusina